Salin Artikel

Afifah Sindir Hasil 15 Tahun PKS Berkuasa di Depok, Imam: Jawabnya Terlalu Jauh

Kedua kubu saling serang, dengan puncaknya terjadi ketika segmen tanya jawab bebas.

Pada segmen itu, ada kesempatan di mana calon wakil wali kota nomor urut 2 Imam Budi Hartono menyerang lawannya calon wakil wali kota, Afifah Alia.

Imam menyindir Afifah yang kerap kali tidak paham soal singkatan-singkatan yang dilontarkan Imam.

Politikus PKS itu bertanya soal rencana implementasi janji Afifah menaikkan kesejahteraan guru swasta tiga kali lipat dari sebelumnya, melalui mekanisme di KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara).

"Kalau tidak tahu KUA-PPAS, kebijakan umum anggaran, terima kasih," sindir Imam.

Afifah sama sekali tak menyinggung soal mekanisme penambahan honor guru swasta melalui KUA-PPAS.

"Mengenai mekanismenya pastinya akan kami pelajari," ujar politikus PDI-P itu.

"Yang jelas satu guru-guru di Depok masih mengeluh bahwa insentifnya sangat rendah. Masalah-masalah seperti itu akan learning by doing," katanya.

Afifah lalu menyoroti soal rencananya akan menempatkan ASN pada tempatnya, mengklaim bahwa program yang akan mereka bangun tak akan hanya jadi wacana.

"Dari dulu 15 tahun bicara Depok Cyber City, bicara smart city ternyata kenyataannya pelayanan secara online cuma tiga," sindir Afifah terhadap Imam yang partainya sudah berkuasa tiga periode di Kota Depok.

"Jangan buat program 1000 kios, nggak sesuai sama keinginan UMKM ternyata, kiosnya mangkrak. Bicara lagi Depok bebas sampah, dapat Adipura, padahal kali di Depok penuh dengan sampah," ungkap Afifah.

"Saya merasa bahwa semua pemimpin awalnya juga tidak punya pengalaman. Pak Jokowi juga tidak punya pengalaman dalam memimpin tapi bagaimana jiwa pemimpin, bagaimana mengatur, itu yang terpenting," katanya.

Di momen ini, Imam menyerang balik sambil berseloroh.

"Terima kasih, Bu Afifah luar biasa, menjawabnya terlalu jauh dari apa yang saya tanyakan. Yang saya tanyakan adalah tiga kali lipat kesejahteraan guru SMA dan SMK swasta yang pernah saya dengar dalam kampanyenya," ungkap Imam.

"Saya juga bingung bagaimana menanggapi apa yang disampaikan Bu Afifah, terlalu tidak fokus terhadap apa yang ditanyakan oleh kami. Kami melihat bahwa ini saatnya bisa disetop oleh penyelenggara karena apa yang ditanyakan oleh kami ternyata jawabannya terlalu luas, seluas lautan," imbuhnya.

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.

Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha menjabat Depok 1.

Ia berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.

Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI, serta 7 partai lain di luar parlemen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/04/22062361/afifah-sindir-hasil-15-tahun-pks-berkuasa-di-depok-imam-jawabnya-terlalu

Terkini Lainnya

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke