Salin Artikel

Tak Kunjung Bertemu Wali Kota Tangerang, Warga Benda Serukan Mosi Tidak Percaya

TANGERANG, KOMPAS.com - Tak berhasil menemui titik terang berkait masalah penggusuran rumah untuk pembangunan Tol JORR 2, warga Benda, Tangerang serukan mosi tidak percaya kepada Wali Kota Tangerang, Selasa (15/11/2020).

Warga Benda yang menjadi korban penggusuran rumah untuk pembangunan Tol JORR 2 sudah melakukan unjuk rasa selama dua hari, sejak Minggu (13/12/2020) hingga Selasa (15/11/2020) di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang.

Koordinator tim pengunjuk rasa, Dedi Sutrisno mengakui, pihaknya hingga kini masih belum mendapat jawaban atas tuntutan mereka, yakni bertemu dengan wali kota atau wakil wali kota Tangerang.

Oleh karenanya, ia dan pengunjuk rasa lain menyerukan mosi tidak percaya ke orang nomor satu di Tangerang Kota tersebut.

"Mosi tidak percaya kami bentuknya lisan saja. Pokoknya, kami tidak percaya lagi ke wali kota," tegasnya.

Mereka menyerukan mosi tidak percaya tersebut sekitar pukul 16.45. Diawasi oleh aparat keamanan, mereka menyerukan mosi tersebut dengan damai.

"Kami berteriak, memang. Tapi tidak sampai ricuh," ujarnya.

Dirinya mengaku, baik sejak kemarin atau pun sejak penyeruan mosi tidak percaya, belum ada satu pun pihak Pemkot Tangerang yang menemui mereka secara langsung.

"Tidak ada yang turun (pihak Pemkot Tangerang). Cuma diliatin saja tadi kami oleh aparat," tuturnya.

Walau demikian, ia juga mengaku hendak menunggu respon Pemkot Tangerang hingga besok. Andai wali kota atau wakil wali kota Tangerang hendak menemui pengunjuk rasa, mereka tentu akan menerima hal tersebut.

"Yang jelas, tuntutan kami bertemu dengan mereka (wali kota atau wakil wali kota Tangerang) dan menemukan solusi bersama," pungkasnya.

Sekedar diketahui, hingga kini 300 warga Benda yang mengalami penggusuran rumah masih belum menerima kompensasi yang dijanjikan.

Tak hanya itu saja, mereka juga menolak besaran kompensasi yang hendak diberikan yaitu Rp 2.600.000 per meter.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/15/20312051/tak-kunjung-bertemu-wali-kota-tangerang-warga-benda-serukan-mosi-tidak

Terkini Lainnya

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke