Salin Artikel

Kaleidoskop 2020: Kasus Kriminal Heboh, dari Tewasnya Yodi Prabowo hingga Mutilasi di Bekasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kasus kriminal di Jabodetabek bikin heboh sepanjang 2020, seperti mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, dan Bekasi, serta tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Berikut rangkuman dari empat kasus kriminal yang menghebohkan sepanjang 2020.

Remaja Diperkosa Bergilir di Tangerang

Kasus pelecehan seksual terjadi di kawasan Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.

Remaja berusia 16 tahun berinisial OR diperkosa secara bergilir oleh tujuh hingga delapan orang dalam dua periode berbeda.

OR kemudian merasakan sakit hingga akhirnya meninggal dunia, Kamis (11/6/2020).

Kapolsek Pagedangan AKP Efri mengatakan, peristiwa itu bermula ketika korban berkenalan dengan salah satu pelaku bernama Fikri Fadhilah lewat media sosial (medsos).

Dari perkenalan tersebut, hubungan Fikri dan korban berlanjut hingga mereka berdua berpacaran.

"Pada hari Sabtu, 18 April 2020 sekitar jam 01.00 WIB, tersangka 1 menjemput korban dan membawa ke rumah tersangka Sudirman di Desa Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang," kata AKP Efri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/6/2020).

Di lokasi tersebut, pelaku lain sudah menunggu, yakni Sudirman si pemilik rumah, Denis, Anjayeni, Rian, Dori, dan Diki.

Suatu ketika Fikri membujuk rayu korban untuk mau berhubungan badan dengan dirinya.

Namun, kata Efri, saat itu korban meminta obat pil eksimer dan uang sebelum melakukan hubungan badan.

"Kemudian, korban meminta pil kuning (eksimer) sebelum melakukan persetubuhan dan juga meminta uang Rp 100.000 per orang untuk bisa menyetubuhinya," ucap Efri.

Pelaku Sudirman lantas pergi mencari pil eksimer, membeli tiga butir eksimer.

Lalu, pelaku lain langsung mencekoki korban dengan tiga butir eksimer sekaligus sehingga korban langsung kehilangan kesadaran.

Momen itulah yang dimanfaatkan para pelaku menyetubuhi korban secara bergiliran. Setelahnya, masing-masing dari mereka memberikan uang Rp 100.000.

"Akibat kejadian tersebut, korban sakit dan pada tanggal 26 Mei 2020, dibawa ke Rumah Sakit Khusus Jiwa Darma Graha Serpong," kata Efri.

Polisi sudah menangkap enam pemerkosa OR. Mereka ditangkap di tempat berbeda tak jauh dari lokasi pemerkosaan.

"Tersangka penyelidikan semula ada 7 orang, total ada 6 orang yang sudah tertangkap," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono saat dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).

Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan fakta bahwa korban diperkosa dua kali.

"Kasus itu terjadi dua kali. Pertama terjadi pada tanggal 10 April 2020, kemudian yang kedua kali terjadi pada 18 April 2020," ujar Efri.

Menurut Efri, jumlah pelaku dalam dua kali aksi tersebut berbeda. Pemerkosaan pada tanggal 10 April, dilakukan oleh delapan orang.

Sedangkan pada 18 April, dilakukan oleh tujuh orang secara bergiliran.


Penemuan Mayat Editor Metro TV

Tiga anak kecil yang sedang bermain layangan menemukan mayat pria dewasa di pinggir Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) tepat pukul 11.45 WIB.

Berdasarkan olah tempat kejadian, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Setelah dibawa ke rumah sakit untuk otopsi, korban yang kemudian diketahui seorang editor Metro TV, mengalami luka pada dada kiri dan leher yang diduga karena senjata tajam.

Polisi sudah memeriksa 34 saksi baik dari keluarga, rekan kerja hingga sejumlah orang yang ada di lokasi saat korban ditemukan.

Setelah lebih dari dua pekan melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa Yodi tewas akibat bunuh diri.

Kesimpulan itu didapatkan setelah polisi melakukan investigasi dengan mengumpulkan bukti-bukti yang ada disertai olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Dari beberapa faktor penjelasan TKP dan keterangan ahli, olah TKP, bukti pendukung, dari keterangan lain, maka penyidik berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Tubagus mengungkapkan, Yodi bunuh diri lantaran mengalami depresi usai melakukan pemeriksaan ke dokter kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Berdasarkan hasil penyelidikan, Yodi diketahui sempat menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM, kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.

Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, Tubagus mengatakan bahwa Yodi juga dinyatakan positif amphetamine.

Pengaruh obat tersebut lah yang diduga kuat menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.

"Meningkatnya keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," ucap Tubagus.

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan temuan sejumlah barang bukti lain. Salah satunya adalah sebilah pisau yang ditemukan polisi di bawah mayat Yodi saat olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Yang kedua telah dilakukan pemeriksaan TKP tidak ada ceceran darah di tempat lain kecuali di tempat di mana korban jatuh tertelungkup kemudian ada muncratan darah di tembok, sedikit sekali,” ujar Tubagus.

Berdasarkan pemeriksaan sampel darah oleh pihak laboratorium forensik, polisi memastikan bahwa darah tersebut sesuai dengan DNA Yodi Prabowo.

Selain itu, sidik jari di semua barang bukti yang ditemukan di lokasi hanya terdapat sidik jari Yodi.

Lebih lanjut, polisi juga menemukan bukti rekaman CCTV yang memperlihatkan Yodi membeli sendiri pisau tersebut di ACE Hardware pada 7 Juli 2020.

"Ternyata kami temukan korban sedang membeli pisau tersebut. Baju yang dikenakan sama persis dengan baju yang dipakai saat jenazah ditemukan," kata Tubagus.


Penemuan Mayat Tak Utuh di Kalibata City

Sesosok mayat ditemukan di lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/9/2020) malam.

Mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan di dalam kamar dengan kondisi yang tidak utuh, terbungkus dalam kantong plastik.

Potongan tubuhnya dimasukkan ke dalam koper yang disimpan di sebuah kamar di apartemen itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengonfirmasi bahwa mayat yang ditemukan itu sebelumnya dikabarkan hilang sejak 9 September 2020.

"Inisialnya RHW, yang menyatakan sejak tanggal 9 (September) hilang," ujar Yusri.

Setelah penyelidikan, diketahui pelaku adalah sepasang kekasih, DAF (26) dan LAS (27).

Keduanya membunuh dan memutilasi korban karena ingin menguasai harta pria yang merupakan manajer HRD tersebut.

LAS dan korban awalnya berkenalan lewat aplikasi kencan online Tinder, kemudian bertemu beberapa kali.

Komunikasi dilanjutkan menggunakan aplikasi Whatsapp.

Korban dan LAS membuat janji bertemu di apartemen di Pasar Baru. Mereka sepakat untuk menyewa apartemen dari tanggal 7-12 September 2020.

“Nah di sinilah mereka ada waktu beberapa hari, mereka (LAS dan Rinaldi) sekitar tanggal 9 September mereka masuk ke apartemen,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana saat jumpa pers yang disiarkan secara daring, Kamis (17/9/2020).

Sebelum beraksi, DAF bersembunyi di kamar mandi. Rinaldi akhirnya tewas di tangan pelaku.

“Kedatangan korban (Rinaldi) dan saudara LAS awalnya sempat berbincang dan berhubungan. Nah ketika berhubungan itulah, DAF keluar. Mereka sudah siapkan batu bata. Langsung dipukulkan ke kepala sebanyak tiga kali dan melakukan penusukan sebanyak tujuh kali,” ujar Nana.


Manusia Silver Memutilasi di Bekasi

Sesosok mayat ditemukan di pinggir kali dengan kondisi tanpa kepala, tangan kiri dan kedua kaki, Senin (7/12/2020).

Beberapa potong pakaian yang diduga milik korban ditemukan di sekitar jasadnya.

Tak lama berselang, petugas kebersihan menemukan potongan tangan kiri di tempat pembuangan sampah yang tak jauh dari lokasi penemuan badan korban.

Belakangan, kepala korban ditemukan di pinggir sungai di kawasan Kayuringin, Bekasi Selatan. Lokasi tersebut tak jauh dari tempat penemuan badan di pinggir Kalimalang.

Sedangkan dua kaki DS ditemukan di dalam tempat sampah sekitar lokasi.

Usai penyelidikan, korban diketahui berinisial DS (24). Ia dibunuh dan dimutilasi oleh A (17), remaja yang bekerja sebagai pengamen dan manusia silver.

A ditangkap saat sedang bermain Play Station (PS) di kawasan rumahnya di Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Pelaku yang menjadi yatim piatu sejak berusia 10 tahun itu membunuh DS karena kerap disodomi oleh korban.

"Pelaku kesal dengan korban karena dipaksa sodomi berkali-kali oleh korban," kata Kasubag Humas Polres Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing saat dikonfirmasi, Rabu (9/12/2020).

Hasil pemeriksaan, semula A menerima uang Rp 100.000 dari DS setiap kali dicabuli.

Namun, nominal uang yang diterima pelaku mulai berkurang, bahkan tidak dibayar korban setiap kali melakukan perbuatan asusila.

Bahkan pelaku kerap menerima penganiayaan yang memicu rasa sakit hati hingga terjadi pembunuhan serta mutilasi.

Hingga saat ini, kasus mutilasi bekasi itu masih dalam proses hukum.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/21/05200071/kaleidoskop-2020--kasus-kriminal-heboh-dari-tewasnya-yodi-prabowo-hingga

Terkini Lainnya

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke