Posko pusat informasi didirikan BASARNAS untuk mendukung tim evakuasi laut pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu.
Pantauan Kompas.com, terdapat dua tenda yang dijadikan posko pusat informasi.
"Nanti jadi semua informasi dari situ, terpusat," ujar salah seorang petugas BASARNAS yang sedang berjaga di depan posko.
Di samping itu, ada juga posko kesehatan terpadu yang didirikan polisi.
Dua tenda lainnya juga dibentangkan sebagai tempat beristirahat personel polisi yang bertugas.
Sekitar pukul 23.15 WIB, petugas BASARNAS membentuk suatu area khusus untuk barang-barang hasil evakuasi.
Area berukuran kurang lebih 20 meter persegi tersebut berada di depan posko pusat informasi dan dibatasi dengan garis polisi serta portal.
"Nanti kalau ada barang-barang ketemu dikumpulkan di situ. Nanti kalau korban dievakuasi juga akan ke situ dulu sebelum dibawa ke Kramatjati," ujar petugas BASARNAS.
Selain kedua posko tersebut, ada juga beberapa tenda yang dibentangkan oleh BNPB dan institusi-institusi lain.
Sejak sekitar pukul 19.30 WIB, JICT II telah dipenuhi personel dari kepolisian, TNI, BASARNAS, Brimob, dan petugas lainnya.
Pantauan Kompas.com, Kapal Republik Indonesia (KRI) yang terakhir diberangkatkan dari JICT II adalah KRI Gilimanuk, pada pukul 22.00 WIB.
Kapal tersebut mengangkut 60 orang personel tim SAR laut, penyelam, Kopaska, dan Denjaka.
Adapun, sebanyak sepuluh KRI dijadwalkan berangkat untuk melakukan evakuasi pesawat Sriwijaya pada hari ini.
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di Kepulauan Seribu pada Sabtu sekitar pukul 14.55 WIB. Lokasi hilangnya pesawat Sriwijaya Air adalah 11 mil dari Bandara Soekarno-Hatta.
"Kira-kira arah 11 mil dari Soekarno-Hatta, (arah) barat laut. Mudah-mudahan yang terbaik lah kita mendoakan untuk semuanya," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.
Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi juga mengonfirmasi pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di sekitar Pulau Laki.
Kapal patroli Kementerian Perhubungan menemukan serpihan daging di lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Sementara itu, nelayan Pulau Lancang pertama kali mendengar suara ledakan seperti suara petir di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Kala itu, lokasi jatuhnya pesawat sedang diguyur hujan deras. Nelayan tersebut melapor ke Pemkab Kepulauan Seribu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/10/06343211/dua-posko-pencarian-sriwijaya-air-sj-182-didirikan-di-jict