Kerabat dan pihak pondok pesantren mulai mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatannya yang berada sekitar 50 meter dari masjid tempat jenazah disalatkan.
Ketika jenazah sampai di tempat pemakaman, para kerabat Ali Jaber satu persatu menduduki kursi berwarna putih yang telah disediakan sebelumnya.
Prosesi pemindahan jenazah Ali Jaber dari keranda ke liang lahat dipimpin oleh beberapa kerabatnya. Tiga pria turun ke liang lahat sembari menunggu jenazah Ali Jaber.
Saat jenazah mulai diturunkan, beberapa kerabat korban mulai mengumandangkan tahlil. Tahlil terus dilantunkan sampai prosesi pemakaman selesai.
Tak hanya kerabat korban, hampir seluruh orang yang menghadiri pemakaman tersebut turut mengumandangkan tahlil.
Di saat yang bersamaan, beberapa kerabat Ali Jaber mulai menitihkan air mata. Secara perlahan mereka usap air mata yang turun. Mereka juga nampak saling menyeka satu sama lain.
Prosesi pemakaman sendiri berlangsung selama kurang lebih 45 menit.
Terkait tempat pemilihan tempat pemakaman, Yusuf Mansur selaku pemilik pesantren mengatakan bahwa sebuah kehormatan saat adik Syekh Ali, yaitu Syekh Muhammad memilih Da’arul Quran sebagai peristirahatan terakhirnya.
“Hari ini kehormatan dan kemuliaan dari Allah, Syekh Muhammad dan keluarga memilih Daarul Quran sebagai makam terakhirnya Syekh Ali,” ujar Yusuf Mansur usai pemakaman dikakukan.
“Dan kenapa Syekh Ali (dimakamkan) di sini, saya dikasih tahu Syekh Muhammad bahwa Da’arul Quran katanya termasuk yang pertama-tama menerima Syekh Ali dan menjadi rumahnya Syekh Ali,” tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/14/20062181/syekh-ali-jaber-dimakamkan-tahlil-berkumandang