Salin Artikel

Kesulitan TPU Jombang Kelola Limbah APD, Tak Diperhatikan Pemkot hingga Dibakar Mandiri

Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (18/1/2021), baju hazmat, masker hingga sarung tangan sekali pakai tercecer di tanah, bahkan di atas makam-makam.

APD tersebut juga terlihat menumpuk di beberapa titik pembakaran sampah tidak jauh dari area pemakaman yang kini dikhususkan untuk jenazah Covid-19 tersebut.

Kepala TPU Jombang Tabroni tidak menampik banyaknya sampah APD terlihat di area pemakaman.

Menurut dia, baju hazmat, masker medis dan sarung tangan itu kebanyakan bekas dipakai oleh petugas pengubur jenazah Covid-19.

Banyaknya sampah medis di TPU Jombang tidak terlepas dari tingginya angka kematian di Tangerang Selatan dan berdampak pada peningkatan jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Berdasarkan data dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangerang Selatan, tercatat ada enam pasien positif yang dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (16/1/2021).

Dengan demikian, sudah ada 237 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Tabroni mengatakan, sejak Desember 2020 sampai saat ini jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jombang terus melonjak.

"Rata-rata 6-7 jenazah (pasien) Covid-19 yang kami makamkan. Kemarin, 17 Januari itu kami makamkan delapan jenazah. Hari ini 18 Januari, sampai jam 12 siang ini sudah empat jenazah," ujar Tabroni saat diwawancarai di TPU Jombang.

Menurut Tabroni, banyaknya limbah medis berserakan di area pemakaman, khususnya di blok khusus jenazah Covid-19 karena TPU Jombang belum memiliki fasilitas penampungan khusus.

"Nah itu kami sudah pengajuan drum untuk bakar sampah di bawah. Tapi sampai hari ini lagi proses mungkin ya. Itu untuk sampah baju APD," kata Tabroni.

Pihak TPU Jombang, kata Tabroni, sudah sejak lama mengajukan penyediaan wadah khusus untuk menampung limbah medis di area pemakaman.

Namun, sampai Senin kemarin, Pemerintah Kota Tangerang Selatan tak kunjung menyediakan fasilitas tersebut sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah di TPU Jombang.

Tabroni mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab lambannya penyediaan wadah khusus untuk limbah media tersebut.

"Kami sudah pengajuan ke atasan, mungkin atasan yang lebih berwenang. Kami sudah mengajukan, katanya nanti kami bisa dapat," ungkapnya.

Dibakar agar tak menumpuk

Selama ini, pihak TPU Jombang menimbun sendiri sampah berupa baju hazmat, masker medis, hingga sarung tangan sekali pakai di tanah area pemakaman.

Setelah itu, sampah yang masuk kategori limbah infeksius itu akan dimusnahkan dengan cara dibakar agar tidak semakin menumpuk.

Tabroni mengemukakan, pihaknya membakar limbah medis tersebut tanpa dikelola secara khusus lantaran tidak adanya fasilitas.

Bahkan, tidak ada pihak ketiga pengelola limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) rekanan Pemerintah Kota Tangerang yang ditugaskan untuk membantu mengelola sampah medis di TPU Jombang

"Iya makanya kami manual aja, kami bakar," ungkap Tabroni.

Dia berharap agar TPU Jombang segera difasilitasi wadah khusus untuk menampung limbah medis, agar permasalahan sampah yang dihasilkan dari proses pemakaman jenazah Covid-19 bisa segera diatasi.

"Jadi kami bisa lebih bersihlah, enggak berserakan," pungkasnya.

Tidak dipantau Pemerintah Kota

Masalah sampah medis di TPU Jombang selama ini tidak diketahui oleh Pemerintah Kota Tangerang.

Saat dikonfirmasi, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany belum mengetahui kondisi tersebut dan menyatakan bakal melakukan pengecekan.

"TPU Jombang? Nanti saya cek ya, kirimin ke saya (informasinya)," kata Airin saat diwawancarai di Gedung PMI Tangerang Selatan, Senin.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Deden Deni mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.

"Ya nanti kami tindak lanjuti," ujar Deden.

Menurut Deden, banyaknya sampah medis berserakan hingga pengelolaannya yang tidak tepat, menjadi catatan Dinas Kesehatan untuk dievaluasi.

Pihaknya bakal berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) yang menaungi lokasi pemakaman.

"Iya jadi catatan kami. Kami nanti koordinasi dengan Disperkimta," ungkapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/19/06065231/kesulitan-tpu-jombang-kelola-limbah-apd-tak-diperhatikan-pemkot-hingga

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke