Salin Artikel

Keluh Kesah Pedagang Sulit Jual Daging Sapi, Dikonsumsi Sendiri hingga Terpaksa Dibuang

Mereka protes lantaran pemerintah tak bisa mengendalikan harga daging sapi sehingga harga jual di pasaran melambung tinggi.

TB. Mufti Bangkit Sanjaya selaku Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI sebelumnya mengatakan, lonjakan harga daging sudah dirasakan naik sejak empat bulan terakhir.

Kenaikan harga itu diprediksi akan terus terjadi hingga April 2021 nanti.

"Diprediksi akan naik terus sampai dengan bulan Maret atau April dengan harga tertinggi Rp 105.000 per kilogram per karkas. Sekarang itu harga per karkas masih Rp 94.000.00," kata dia.

Naiknya harga daging sapi sejak beberapa bulan lalu, berdampak pada kondisi pedagang.

Karena sulit menjual dengan harga mahal, maka beberapa pedagang di Jadetabek terpaksa gulung tikar.

"Kami sudah rugi, pedagang pedagang dari empat bulan lalu sudah gulung tikar hampir 40 persen pedagang di Jadetabek," kata Mufti.

Namun di tengah aksi mogok, ada satu penjual daging yang masih berdagang. Dia adalah Rudi (34).

Di tengah los tempat jual daging Pasar Kranji Bekasi Barat yang sepi, dia masih menjual 4 kilo daging segar yang dia simpan.

Kompas.com sempat berbincang dengannya dan menanyakan kesulitan yang dialami mayoritas para pedagang sapi.

1. Harga jual dari RPH tinggi

Rudi mengaku tingginya harga daging di Rumah Pemotong Hewan (RPH) menjadi penyebab utama naiknya harga per kilogram (kg) di pasaran.

"Kami kesulitan, pasrah saja ini. Sekarang naik per karkasnya sudah sekitar Rp 90.000," kata Rudi saat ditemui, Rabu (20/1/2021).

Menurut Rudi, harga per karkas (daging berikut bagian tulang) yang dibeli pedagang dari RPH berkisar Rp 90.000 per kg.

Adapun dalam satu karkas, pedagang hanya mendapatkan bagian daging sebesar 40 persen, sisanya hanya tulang dan bagian lain.

Kini, pedagang harus menjual daging sapi dengan harga Rp 120.000 per kg. Kondisi inilah yang membuat pedagang kesulitan menjual daging ke masyarakat.

"Apalagi karena ini (daging) barang, pembeli enggak kuat harga segitu. Ditambah kemampuan pasar berkurang pembelinya juga kesulitan ekonomi sekarang," kata dia.

2. Daging tak laku dibuang dan dikonsumsi sendiri

Harga daging yang naik membuat masyarakat tak mampu membeli. Alhasil, banyak daging dagangan tak laku.

Mau tak mau, daging yang sudah membeku di freezer tersebut dikonsumsi sendiri.

"Ini saya bungkusin. Ada yang saya bawa pulang, saya masak walau pun kondisi sudah enggak segar lagi," kata Rudi.

Selain itu, Rudi mengaku sempat membuang beberapa kilogram daging sapi dagangannya. Sebab, daging sapi tersebut tak lagi segar karena tidak kunjung terjual.

3. Memilih tak mogok

Walau banyak rekan sejawat mogok berdagang, Rudi memilih untuk tidak melakukan hal yang sama.

Meski pesimistis, dia tetap berharap campur tangan pemerintah untuk memberikan solusi agar harga daging sapi bisa layak jual.

"Saya berharap banyak dari pemerintah, minta solusi untuk ringankan kami karena susah untuk jual dengan harga segini," kata Rudi.

Dia sadar aksi mogok dagang seperti ini tak akan membuahkan hasil apapun. Bukan mendapatkan jalan keluar, Rudi justru tambah kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Makanya saya bilang sebenarnya enggak usah mogok-mogok. Enggak bakalan didengar," tambah Rudi.

Maka dari itu, Rudi memilih untuk tetap berdagang walaupun hanya menjual daging sisa yang masih dia simpan.

4. Operasi pasar daging murah

Melihat kondisi ini, Pemkot Bekasi berencana melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga daging sapi.

Mereka berencana menggandeng dua perusahaan BUMN di bidang pangan untuk terlibat dalam operasi pasar ini.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota, Bekasi Abdul Iman, Rabu (20/1/2021).

Dua BUMN yang dimaksud, yakni Bulog dan PT Pertani Indonesia.

"Koordinasi dengan Bulog, PT. Pertani Indonesia, Toko Tani Indonesia untuk melakukan operasi pasar daging murah di beberapa lokasi," kata Abdul.

Abdul tak menjelaskan secara rinci apa yang akan dilakukan dalam kerjasama ini. Namun demikian, operasi pasar itu dipastikan akan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan daging per harinya.

"Insya Allah secepatnya kita lakukan operasi pasar," kata Abdul.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/21/08483701/keluh-kesah-pedagang-sulit-jual-daging-sapi-dikonsumsi-sendiri-hingga

Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke