Salin Artikel

Klaim Pandemi Covid-19 Terkendali dan Fakta di Lapangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengklaim bahwa Indonesia bisa mengendalikan krisis akibat pandemi Covid-19 dengan baik.

Pada Senin (25/1/2021) kemarin, Jokowi mengungkapkan bahwa sepanjang 2020 dan memasuki 2021, Indonesia menghadapi ujian pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi.

"Kami bersyukur Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik," ujarnya ketika menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) tersebut.

Akan tetapi, banyak yang mempertanyakan klaim sang presiden, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang menegaskan bahwa krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 sama sekali tidak terkendali.

Fakta di lapangan

"Angka kematian kita tertinggi nomor 1 di Asean, baik presentase maupun jumlah. Saya perkirakan sampai akhir tahun 2021 angka kematian mencapai 100.000," kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/1/2021)

Terdapat 387 penambahan kasus kematian akibat Covid-19 pada Rabu (27/1/2021) di Indonesia, sehingga total kematian sejauh ini adalah sebanyak 28.855.

Slamet juga mengungkit tentang rumah sakit dan tenaga kesehatan yang sudah kewalahan menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah, sehingga berdampak terhadap tingginya angka kematian.

"Sekarang kan kematian mengingkat karena rumah sakit overload," ujarnya.

Pernyataan bahwa rumah sakit sudah penuh sejalan dengan temuan LaporCovid-19 di lapangan.

Hingga 21 Januari 2021 kemarin, koalisi warga untuk berbagi informasi tentang Covid-19 ini, telah menerima setidaknya 34 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh.

Fenomena penuhnya rumah sakit juga terjadi di Ibu Kota Jakarta, yang memiliki total kasus 256.416 per Rabu kemarin, atau seperempat dari total 1.024.298 kasus di Indonesia.

Hingga 24 Januari 2021, tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 hanya tersisa 1,101, atau 14 persen dari total 8.055 tempat tidur isolasi yang ada di 101 rumah sakit rujukan Covid-19.

Angka kritis juga terjadi pada ketersediaan tempat tidur di ruang Intensive Care Unit ( ICU). Pada tanggal yang sama, tempat tidur ICU di Jakarta terisi 84 persen dari total kapasitas 1.097 tempat tidur.

Meski berdasarkan data masih ada kapasitas tersisa, namun sejumlah masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapat pelayanan RS.

Dampak lainnya: kematian meningkat dan krisis lahan makam

Menurut data situs corona.jakarta.id, jumlah kematian pasien Covid-19 hampai Rabu kemarin mencapai 4.134 jiwa, atau bertambah 459 dari dua pekan sebelumnya.

Akibat angka kematian yang terus meningkat ini, tempat pemakaman pun penuh. Terhitung sampai 26 Januari lalu, sebanyak 13.378 pemakaman menggunakan protap Covid-19 dilakukan di DKI Jakarta.

Tingginya angka pemakaman dengan protap Covid-19 ini menyebabkan krisis lahan pemakaman.

Tempat pemakaman umum (TPU) Tegal Alur di Jakarta Barat, TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur, dan TPU Srengseng Sawah di Jakarta Selatan yang menerima jenazah pasien Covid-19 sudah tak bisa lagi menampung jenazah karena penuh.

“Per pagi tadi jam 09.00 WIB, (lahan makam di TPU Srengseng Sawah) tinggal empat petak. Pengiriman jenazah Muslim dengan protokol Covid-19 sudah ditutup. Sudah kita stop karena sudah kuota maskimal,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Ivan Murcahyo saat dikonfirmasi, Senin (25/1/2021) siang.

Sementara itu, blok makam khusus jenazah terkait Covid-19 yang Muslim di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, sudah penuh sejak Selasa (12/1/2021).

Blok makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, baik untuk jenazah Muslim maupun non-Muslim sudah penuh sejak 20 Desember 2020.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/28/08252221/klaim-pandemi-covid-19-terkendali-dan-fakta-di-lapangan

Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke