Sementara itu, total angka kematian akibat virus SARS-Cov-2 di Kota Tangerang mencapai 121 orang.
Dengan demikian, angka kematian pada Januari 2021 menyumbang 19,83 persen dari total angka kematian akibat Covid-19 selama pandemi melanda Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah mengakui adanya lonjakan angka kematian akibat Covid-19 di Kota Tangerang.
“Memang angka kematian terjadi lonjakan,” ungkap Arief kepada Kompas.com, Minggu (31/1/2021) siang.
Politikus Demokrat itu mengungkapkan, lonjakan itu terjadi karena ada sejumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang telanjur kritis dan terlambat mendapat penanganan.
Contohnya, kata Arief, ada pasien yang sudah merasa sesak atau pun demam, tetapi menolak untuk diobati.
“Akhirnya semakin sesak, baru dibawa ke rumah sakit. Dua hari (di rumah sakit), enggak tertolong,” papar dia.
Arief menyatakan bahwa kapasitas intensive care unit (ICU) di Kota Tangerang bukan penyebab adanya lonjakan angka kematian.
Saat ini masih ada sisa tujuh ruang ICU dari total 78 ICU khusus penanganan Covid-19.
“Artinya, masih ada space. Jadi artinya, masih bisa difasilitasi,” ucapnya.
“Cuma ini kesadaran masyarakat, bagaimana (mereka) memeriksakan dirinya,” lanjut Arief.
Selain itu, Arief mengungkapkan bahwa 45 persen angka terkonfirmasi positif berasal dari klaster keluarga.
Oleh karenanya, ia melarang adanya isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Kalau positif, tidak dirawat di rumah, tapi di fasilitas kesehatan yang sudah disediakan oleh pemerintah sehingga tidak menularkan ke keluarga lain,” tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/31/14572901/angka-kematian-akibat-covid-19-di-tangerang-melonjak-pada-januari-2021