Kini Dinas Kesehatan tengah fokus menyelesaikan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Deden Deni menjelaskan, terdapat 9.536 tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech dosis pertama.
Jumlah tersebut melebihi target yang dicanangkan Dinas Kesehatan saat mendata peserta vaksinasi tahap pertama.
"Sampai dengan 10 Februari 2021 yang divaksin 9.536 orang. Jumlah sasaran tenaga kesehatan 8.901 orang," ujar Deden dalam keterangannya, Kamis (11/2/2021).
Menurut Deden, jumlah tersebut bertambah lantaran terdapat tenaga kesehatan yang mendaftar secara manual pada saat vaksinasi Covid-19 mulai berjalan dan belum terinput di dalam sistem.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk menambah jatah dosis vaksin bagi peserta yang mendaftar secara manual.
"Kekurangan vaksinnya kami melapor lagi ke provinsi. Yang terekam di sistem pusat itu kan sebanyak 8.901 orang yang menjadi target kami," kata Deden.
"Sisanya pendaftaran manual, yang selama ini belum mendaftar di sistem, kayak klinik-klinik, praktik pribadi," sambungnya.
Kendati demikian, Deden belum dapat mengungkapkan jumlah tenaga kesehatan yang kini telah mendapatkan vaksin dosis kedua.
Dia juga tidak merinci data terbaru total tenaga kesehatan yang dinyatakan tidak bisa menjalani vaksinasi Covid-19 lantaran memiliki masalah kesehatan.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 280 tenaga kesehatan di Tangerang Selatan batal menjalani vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama hingga Rabu (3/2/2021).
Deden menjelaskan, ratusan tenaga kesehatan tersebut tidak jadi disuntik vaksin karena tidak memenuhi persyaratan kesehatan saat diperiksa.
"Penyebabnya macam-macam. Ada yang kondisinya sekarang hamil, punya komorbid, atau positif Covid-19, tapi rata-rata pernah terkena Covid-19 dan komorbid," ujar Deden saat itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/11/09272331/9536-nakes-di-tangsel-telah-disuntik-vaksin-covid-19-dosis-pertama