Namun, sekitar 20 rumah warga di sekitar jembatan tersebut tetap terendam banjir, Kamis (18/2/2021).
"Pompa air (di kolam olakan) bekerja dengan baik. Kapasitasnya juga besar," ujar Kamaludin Azizi, Kamis sore.
Dia menyatakan telah menyalakan pompa air untuk menyedot banjir setinggi 40-50 sentimeter di tiga rukun warga (RW) di sekitar Jembatan Alamanda itu.
"Pompanya sudah kami nyalakan. Kami khawatir airnya semakin meningkat," ujarnya.
Ia mengatakan, 20 rumah yang dilanda banjir ada di RW 21, 22, dan 25.
Menurut dia, banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi dan luapan air di Kali Leduk, yang berada di bawah Jembatan Alamanda.
Kamaludin menambahkan, pihaknya telah mengerahkan perahu dan truk bila dibutuhkan untuk mengevakuasi korban.
"Hingga saat ini, belum ada satu pun warga yang kami evakuasi. Semuanya masih berada di rumahnya masing-masing," ujar dia.
Pemerintah Kota Tangerang telah membangun tiga kolam olakan di Jembatan Alamanda pada pertengahan Desember lalu.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, tujuan pembangunan kolam olakan itu untuk mengurangi banjir dari luapan Kali Leduk di Jembatan Alamanda.
Ia mengungkapkan, kedalaman tiap kolam beragam, mulai dari satu setengah hingga tiga meter. Di tiap kolam olakan tersebut dilengkapi dengan pompa submersible dengan kapasitas 67 hingga 300 liter per detik.
"Air akan otomatis mengalir ke kolam tersebut bila ada genangan. Dan secara otomatis aliran air akan dipompa ke tandon terdekat," urai Arief.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/18/22515201/walau-sudah-ada-kolam-olakan-banjir-masih-landa-periuk-kota-tangerang