Hal itu disampaikan Anies merespons empat anak tewas akibat tenggelam saat banjir.
Dua orang berusia 7 tahun, satu orang usia 11 tahun, dan seorang lain berusia 13 tahun.
"Saya ingin garis bahwa saat ada genangan, terjadi banjir, itu bukan kolam bermain," kata Anies dalam keterangan suara saat melakukan takziah ke rumah keluarga salah satu korban bernama Arjuna berusia 7 tahun, Senin (22/2/2021).
Anies mengingatkan genangan air merupakan tempat yang harus dihindari oleh semua orang, dan bukan dijadikan tempat bermain.
Dia meminta semua warga apabila menyaksikan anak-anak bermain di tempat berisiko agar ikut memperingati anak tersebut.
"Disapa, diajak menjauhi tempat berisiko, saya instruksikan (juga) seluruh jajaran untuk memperhatikan keselamatan anak-anak," ujar Anies.
Anies mengatakan, meninggalnya empat korban berusia anak tersebut menjadi pelajaran bagi semua orang, termasuk Pemprov DKI Jakarta.
Semua diminta untuk memaksimalkan perlindungan anak-anak di saat bencana banjir berlangsung.
"Kejadian ini adalah kejadian yang harus kita ambil hikmahnya, tentu semua ada di tangan Allah, tapi bagian kita ikhtiar. Bagian kita melindungi setiap anak yang di Jakarta," kata dia.
Selain empat orang anak menjadi korban hanyut saat banjir Sabtu (20/2/2021) kemarin, Anies juga mengatakan ada seorang korban berusia lanjut di Jakarta Selatan dengan usia 65 tahun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/22/17364511/4-anak-tewas-saat-bermain-air-anies-banjir-bukan-kolam-bermain