Salin Artikel

Guru Privat yang Cabuli Bocah di Cilincing Bermodus Dirikan Perpustakaan

Wakapolres Jakarta Utara AKBP Nasriadi berserta jajarannya membeberkan kasus tersebut kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (22/2/2021).

1. Mencabuli anak di perpustakaan

Tersangka MTP (41) memiliki sebuah perpustakaan di Kampung Sepatan, Rorotan, Cilincing Jakarta Utara. Sejumlah anak belajar di perpustakaan itu. Di perpustakaan itulah MTP mencabuli anak-anak tersebut.

"Jadi modusnya MTP ini adalah membuka perpustakaan umum dan perpustakaan itu dia undang anak-anak untuk bisa ke perpustakaan, yang menariknya adalah dia juga memasang wifi di situ sehingga anak-anak tertarik di situ, baik untuk belajar maupun untuk main game," kata Nasriadi.

MTP memanggil korban untuk datang seorang diri ke perpustakaan lalu melakukan pencabulan.

"Dia melakukan pelecehan terhadap anak laki-laki itu ketika korbannya itu sendiri, dipanggil sendiri kemudian masuk ke ruangan itu dikunci dari dalam, kemudian dilakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak," ujar dia.

2. Korban diimingi uang Rp 50.000


Nasriadi mengatakan, para korban diiming-imingi uang Rp 50.000 oleh tersangka.

"Dengan cara memberikan iming-iming materi, jadi si korban diberikan uang Rp 50.000 setiap kali ia melakukan pelecehan terhadap korban," kata Nasriadi.

Kasus itu terungkap ketika orangtua salah satu korban menemukan uang Rp 50.000 di tas putranya. Saat ditanya, korban kemudian mengaku uang itu dia dapat dari MTP dan menceritakan apa yang dia alami.

Setelah itu muncul tiga korban lagi yang melapor.

3. Tersangka beraksi sudah lebih dari satu tahun

Menurut polisi, MTP sudah melakukan pencabulan itu selama lebih dari satu tahun.
Salah satu korban bahkwan mengaku sudah berkali-kali dicabuli tersangka.

"Kemudian berlanjut terus, ini sudah berlaku selama 1 tahun lebih," kata Nasriadi.

"Korbannya bahkan ada yang, dari keterangan yang mereka sampaikan, itu sudah sampai 5 sampai 6 kali mereka menjadi korban pelecehan seksual dari tersangka," ujar Nasriadi.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa satu pasang pakaian korban dan satu lembar uang pecahan Rp 50.000.

4. Mengaku depresi dan sering nonton film porno

Polisi menghadirkan tersangka MTP saat mengadakan jumpa pers dengan wartawan. MTP mengaku dia merasa depresi dan sering menonton film prono.

"Saya depresi dan stres. Saya sering menggunakan hp menonton film porno," kata MTP.

Selain menjadi guru privat, MTP juga kerap mengumpulkan barang bekas untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Dia sudah lama berpisah dengan anak dan istrinya yang berada di Medan, Sumatera Utara.

MTP mengungkapkan alasannya mencabuli anak laki-laki di perpustakaannya.

"(Mencabuli anak laki-laki) karena mereka yang dekat dengan saya," ucap MTP.

Atas perbuatannya, tersangka kini dijerat Pasal 82 UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dia terancam hukuman penjara 15 tahun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/23/08304171/guru-privat-yang-cabuli-bocah-di-cilincing-bermodus-dirikan-perpustakaan

Terkini Lainnya

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke