Salin Artikel

Kerap Langgar Prokes, Lokasi Penembakan oleh Bripka CS Sering Dikeluhkan Warga Setempat

Kafe RM merupakan tempat kejadian perkara (TKP) penembakan oleh oknum polisi berinisial Bripka CS yang menewaskan tiga orang pada Kamis (25/2/2021).

"Kami tidak mengizinkan, masyarakat RW 004 tidak pernah mengizinkan adanya kafe ini," kata Ali kepada awak media, Jumat (26/2/2021).

Ali menyatakan bahwa Kafe RM mulanya merupakan toko pakaian.

"Ini toko pakaian disewa awalnya, bukan biliar, tapi akhirnya dia buka kafe. Yang saya ingat tahun 2013 itu," ungkap Ali.

Sejak Kafe RM beroperasi, Ali mengaku sering menerima keluhan dari warga tentang keberadaan kafe tersebut.

"Banyak keluhan, dari awal enggak setuju karena kami wilayah yang agamis ya, susah untuk yang seperti itu," tuturnya.

"Pengelola sempat pendekatan ke saya, tapi saya tolak," lanjut Ali.

Dia makin sering menerima keluhan warga ketika kafe tersebut kerap melanggar protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Pasalnya, kafe tersebut beroperasi tak sesuai jam operasional yang ditentukan selama PSBB.

Menurut keterangan warga, kafe tersebut mulai beroperasi sekitar pukul 00.00 WIB dan baru tutup sekitar pukul 05.00 WIB.

"Setiap ada surat imbauan dari pemerintah itu kami berikan, masalah PSBB, masalah PPMK, sudah ada imbauan dari masyarakat," ucap Ali.

Sebelumnya, Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat menerangkan bahwa Kafe RM sudah dua kali ditindak karena melanggar ketentuan PSBB.

"Itu (Kafe RM) sudah dua kali kami tindak karena melanggar protokol kesehatan," kata Tamo saat dihubungi, Kamis.

Tamo mengungkapkan bahwa awalnya Satpol PP sempat menutup kafe selama 1x24 jam.

Namun, pengelola kafe tetap bandel sehingga ditindak lagi.

"Pertama (ditutup) 1x24jam, kedua denda Rp 5 juta, dendanya 12 oktober (2020)," jelas Tamo.

Karena tetap bandel, kafe pun ditutup secara permanen pada Jumat pagi tadi.

Kronologi penembakan di Kafe RM oleh Bripda CS

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memaparkan kronologi kejadian tersebut pada Kamis.

Yusri menjelaskan bahwa CS diketahui datang ke kafe tersebut sekitar pukul 02.00 WIB.

"Sekitar pukul 02.00, tersangka CS ke TKP, melakukan kegiatan minum-minum," kata Yusri.

Pelaku kemudian ingin meninggalkan kafe setelah dua jam berada di lokasi.

Namun, CS enggan membayar tagihan minuman sebesar Rp 3.335.000.

Hal itu pun memicu keributan.

"Sekitar pukul 04.00, karena kafe mau tutup, saat (CS) ingin membayar, terjadi cekcok dengan pegawai," terang Yusri.

Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembakkannya kepada para korban secara bergantian.

"CS mengambil senjata api, melakukan penembakan ke empat orang," tambah Yusri.

Tiga dari empat orang yang ditembak telah dinyatakan meninggal dunia.

CS dengan cepat ditangkap Polsek Kalideres, Jakarta Barat.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memaparkan, tersangka langsung menjalani pemeriksaan maraton oleh penyidik.

Pihak kepolisian, lanjut Fadil, menemukan dua alat bukti setelah melakukan olah TKP.

"Kepada tersangka sudah diproses langsung pagi hari ini juga dan ditemukan dua alat bukti berdasarkan keterangan saksi dan olah TKP," ujar Fadil.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/26/15362811/kerap-langgar-prokes-lokasi-penembakan-oleh-bripka-cs-sering-dikeluhkan

Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke