Salah satunya, Sholeh, karyawan Aira Rooms di Jalan Anggrek Serat RW 012 Perumahan Anggrek Loka sektor 2.2 BSD.
Dia mengaku belum pernah didatangi oleh warga atau pengurus lingkungan setempat yang memprotes aktivitas bisnis penginapannya.
"Sudah lima tahun lebih ini. Enggak pernah ada yang datang mengeluh ke sini," ujarnya saat diwawancarai, Senin (22/3/2021).
Sholeh menyebutkan, pihaknya juga memanfaatkan lahan kosong di area perumahan untuk menjadi lokasi parkir para tamu hotelnya.
Namun, dia mengaku tidak pernah ada warga yang mempermasalahkan pemanfaatan lahan tersebut.
"Untuk parkir (mobil) di lapangan depan. Motor di halaman sini. Enggak ada sama sekali (keluhan)," singkatnya.
Hendra, salah satu pengelola Reddoorz di Jalan Anggrek Serat juga mengaku tak pernah mendapat keluhan dari warga RW 012 Perumahan Anggrek Loka sektor 2.2 BSD.
"Belum pernah ada keluhan. Di sini sudah jalan setahun," tegas Hendra.
Menurut Hendra, pengelola Reddoorz sudah berkoordinasi dengan pengurus lingkungan sejak awal pembangunan gedung.
"Koordinasi dengan pengurus lingkungan pun sejak awal pembangunan kami sudah ditanyakan peruntukannya karena disini cukup ketat," kata Hendra.
Selain itu, pihaknya juga berkomunikasi dengan pengurus lingkungan untuk memanfaatkan lahan di area hotel sebagai lokasi parkir kendaraan.
"Untuk parkir memang kami lagi perbaiki. Sekarang ada biayanya karena kami bekerja sama dengan lingkungan. Karena memang kadang parkir sampai ke jalan, akhirnya kami merasa enggak enak juga," tutur hendra.
Sementara Riri, karyawan penginapan M Pavilion Anggrek Serat, mengatakan, sudah hampir sembilan tahun tempat kerjanya beroperasi tanpa mendapatkan keluhan dari warga.
"Kalau untuk warga datang ke sini mengeluhkan aktivitas dan sebagainya belum ada karena kan ini sudah lama juga, sembilan tahunan," kata Riri.
Riri mengeklaim pihaknya sudah memiliki izin operasional yang juga diketahui oleh pengelola kawasan Perumahan Anggrek Loka BSD dan Dinas Pariwisata Tangerang Selatan.
"Awal start berdirinya kos-kosan, tapi kemudian disediakan juga sewa harian. Menurut bos, juga izin lengkap. Kalau Satpol PP lagi razia sampai ke sini juga kok ngeceknya," ungkap Riri.
Warga keluhkan hotel di permukiman
Sebelumnya, sejumlah warga di RW 012 Perumahan Anggrek Loka sektor 2.2 BSD mengeluhkan keberadaan hotel di kawasan permukiman.
Juru bicara warga RW 012 Anggrek Loka sektor 2.2 Rafael David mengatakan, penginapan yang berada di kawasan permukiman itu dianggap mengganggu kenyamanan warga.
Pasalnya, hotel tersebut kerap ramai dikunjungi dan kendaraan tamu yang terparkir terkadang meluber hingga jalan perumahan.
"Warga resah. Muda-mudi ramai datang naik motor. Parkirnya kerap meluber ke jalan dan mengganggu warga karena tidak disediakan area parkir," ujar Rafael saat diwawancarai, Senin.
Menurut Rafael, sampai saat ini terdapat sekitar lima hotel yang berada di sepanjang Jalan Anggrek Serat RW 012 Perumahan Anggrek Loka sektor 2.2 BSD.
Warga setempat khawatir aktivitas hotel menyebabkan terjadinya gangguan keamanan di kawasan permukiman.
"Belum lagi potensi-potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi kan. Mereka kan sediakan sewa harian, tidak ada yang menjamin tamu-tamu. Akses masuknya juga sama dengan warga," kata Rafael.
Rafael pun berharap Pemerintah Kota Tangerang Selatan segera menindaklanjuti keluhan warga dan memeriksa izin operasional hotel di kawasan permukiman tersebut.
"Pemda harus berani untuk me-review izin yang sudah dikeluarkan dan menge-cancel pelaksanaan izin mendirikan bangunan yang tidak benar," ungkap Rafael.
"Pemda harus mengecek semua izin hotel ini yang terkait berlangsungnya peralihan fungsi ini," pungkasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/22/20353441/pengelola-hotel-di-perumahan-anggrek-loka-bsd-klaim-tak-pernah-diprotes