Salin Artikel

Sederet Fakta Baru Pencurian Rumah Kosong di Kedoya, Pelaku Ganti Kunci Gembok hingga Raup Rp 19 Juta

Ari merupakan otak dari pencurian. Dia ditangkap pada Minggu (28/3/2021).

"A ditangkap di Kembangan, Jakarta Barat, kebetulan dia sembunyi di ruang sekuriti," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo dalam konferensi pers, Rabu (31/3/2021).

Menurut Ady, Ari bersembunyi di ruangan sekuriti karena lokasinya dekat dengan rumah kawannya yang ada di sekitar situ.

Ganti gembok rumah

Ari berniat mencuri setelah melihat tanda rumah dijual.

"Awalnya, tersangka A yang tinggal di Kedoya, Kebon Jeruk, melihat lingkungan rumah ini, terlihat tulisan spanduk dijual," kata Ady.

Saat A memantau lokasi, kondisi lingkungan sekitar sedang sepi. A melompati pagar untuk masuk ke dalam rumah.

Pantauan Kompas.com, pagar rumah memiliki tinggi kurang lebih dua meter. Di atas pagar tersebut ada kawat berduri.

"Dia lompat pagar, masuk pintu utama, dia congkel pintu," kata Ady.

Saat masuk ke dalam, Ari menemukan kelompok kunci yang ada di rumah tersebut.

"Kemudian tersangka A mengganti gembok yang ada di depan itu dimaksudkan supaya tidak menimbulkan kecurigaan," jelas Ady.

Usai memantau dan mengganti kunci, A menawarkan barang-barang dan material rumah yang ada kepada seorang tersangka lain berinisial H (sebelumnya ditulis S).

"Yang bersangkutan menawarkan perlengkapan rumah yang ada dengan menyampaikan, 'Kalau mau ambil kayu, furnitur, saniter, bisa langsung ambil sendiri karena masih menempel di rumah'," kata Ady.

"Kemudian H memberi obyekan atau order ini kepada pengepul barang bekas, yaitu saudara ND yang sudah kami periksa," imbuhnya.

ND kemudian meminta kuli membongkar rumah tersebut. Satu per satu material dan perabotan rumah dipreteli, kemudian dijual.

Sebagian perabot dibawa pelaku ke kontrakannya.

Rumah dibongkar selama satu bulan

Pembongkaran rumah telah terjadi selama satu bulan sebelum akhirnya terungkap.

"Pembongkaran dimulai 20 Februari sampai 20 Maret 2021, jadi hampir sebulan," kata Ady.

Kasus ini baru terungkap setelah MH (56), kakak dari pemilik rumah bernama Rudi Hartodjo, melihat ada sekelompok orang yang tidak dikenalnya sedang membongkar material rumah pada Sabtu dua pekan lalu.

Ia lalu menanyakan alasan rumah tersebut dibongkar. Para pekerja mengaku disuruh orang lain untuk membongkar rumah tersebut.

MH segera menghubungi petugas sekuriti kompleks dan polisi.

Dalam laporan polisi, korban memperkirakan kerugian mencapai Rp 1 miliar.

Pelaku raup untung Rp 19 juta

Polisi menyebutkan, Ari berhasil mendapatkan uang sebesar Rp 19 juta dari penjualan hasil curiannya.

"Dari kejadian, tersangka A mengaku uang yang berhasil dia kumpulkan adalah Rp 19 juta, tapi kalau kami konfirmasi ke pemilik, kerugian yang dikumpulkan capai Rp 1 miliar lebih," kata Ady.

Sementara itu, tersangka H meraup untung sekitar Rp 3 juta.

Sebelumnya, Ari mengaku menggunakan hasil curian untuk membayar tunggakan kontrakannya selama enam bulan.

Ari mengaku baru pertama kali mencuri.

Kini, polisi tengah memburu dua penadah hasil curian rumah mewah itu.

"Masih ada DPO (daftar pencarian orang) yang diduga sebagai penadah, ada dua orang yang kami cari," jelas Ady.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/01/08345961/sederet-fakta-baru-pencurian-rumah-kosong-di-kedoya-pelaku-ganti-kunci

Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke