Salin Artikel

Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Jakarta, 30 Persen Orangtua Setuju hingga Penyediaan 50 Bus

Uji coba dimulai pada 7 April dan berakhir pada 29 April 2021, di 85 sekolah yang sudah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Pembukaan sekolah tatap muka menjadi salah satu kelonggaran yang diputuskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 405 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro.

Anies menyebutkan, sekolah tatap muka mulai diberlakukan secara terbatas melalui uji coba yang dilakukan di satuan pendidikan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kendati demikian, Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberikan hak penuh kepada orangtua siswa untuk mengizinkan atau tidak anaknya mengikuti uji coba sekolah tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan, Dinas Pendidikan akan melakukan edukasi terkait belajar tatap muka yang kini sedang berjalan, khususnya bagi peserta didik dan orangtua.

Dia memastikan proses belajar mengajar tatap muka bisa berjalan aman dan nyaman, termasuk dengan penerapan protokol kesehatan.

"Pemantauan dilakukan menyangkut aspek pelaksanaan protokol kesehatan dan pembelajaran sesuai dengan ditetapkan dalam masa pandemi Covid-19," kata Nahdiana.

Hanya 30 persen orangtua yang setuju

Namun pada uji coba hari pertama, hanya 20-30 persen orangtua yang mengizinkan anak mereka mengikuti pembelajaran.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, banyak orangtua siswa berasal dari jenjang pendidikan SMP dan SMA yang tidak mengizinkan anaknya ikut dalam uji coba sekolah tatap muka.

"Semakin tinggi (jenjang pendidikan) siswanya makin banyak orangtua yang belum memberikan kesempatan (izin) anak-anaknya sekolah tatap muka langsung," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Ia mengatakan, orangtua tidak mengizinkan anak-anaknya ikut uji coba dengan alasan khawatir dengan kondisi transportasi umum yang akan ditumpangi anak-anak mereka.

Untuk jenjang yang lebih rendah seperti Sekolah Dasar, orangtua mengantar dan menjemput anak mereka ke sekolah.

"Kalau anak-anak yang lebih besar itu kan jalan sendiri, khawatir (terpapar Covid-19) di tempat umum, kereta, di bus, di halte dan tempat umum lainnya," kata Riza.

Kekhawatiran orangtua dianggap wajar karena masih dilakukan uji coba. Riza berharap kepercayaan untuk mengizinkan tatap muka akan tumbuh seiring dengan uji coba yang semakin baik.

Ke depannya, dia berharap ke depan makin banyak orangtua yang mendukung kegiatan uji coba belajar tatap muka.

Selain itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan 50 bus sekolah dengan 100 orang awak selama uji coba berlangsung.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, bus-bus tersebut sudah dioperasikan pada hari pertama uji coba.

Bus beroperasi mulai pukul 04.30-17.30 WIB. Kapasitas bus maksimal 50 persen dan disediakan hand sanitizer dan masker di setiap bus.

Rute bus sekolah

Adapun rutenya adalah melalui sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan sekolah tatap muka.

"Prioritas sekolah yang dilayani bus sekolah mulai jenjang SMP dan SMA sederajat baik negeri maupun swasta," kata Syafrin.

Rute tersebut dibagi menjadi lima wilayah berdasarkan kota administrasi di Jakarta, yaitu:

Wilayah Barat:

Zonasi 3 (Kamal-Kalideres)

Rute 18 (Meruya-Ciledug-Joglo)

Rute 19 (Benhil-Kemanggisan)

Wilayah Pusat:

Zonasi 5 (Pulogadung-Paseban)

Rute 1 (Perintis Kemerdekaan-Lapangan Banteng)

Zonasi 7 (Cikini-Rawamangun)

Wilayah Selatan:

Rute 6 (Pasar Minggu-Kebayoran)

Rute 7 (Pasar Minggu-UI)

Rute 11 (Blok M-Ciledug)

Rute 14 (Blok M-Pondok Labu)

Wilayah Timur:

Zonasi 1 (Pondok Gede-Ranco)

Zonasi 7 (Rawamangun-Cikini)

Zonasi 8 (Lubang Buaya-Ranco)

Rute 3 (TMII-Gandaria)

Rute 4 (Perintis Kemerdekaan-Pondok Kopi)

Zonasi 11(Kapuk-Cideng)

Zonasi 12 (Rorotan-Rawabebek)

Siswa antusias

Kendati masih mendapat penolakan, namun Riza menyebut, para siswa yang ikut uji coba sekolah tatap muka antusias.

Ketika meninjau uji coba di SMKN 2 Jakarta, Riza mengatakan, fasilitas yang ada di sekolah tersebut sudah sesuai dengan protokol kesehatan dan uji coba sekolah tatap muka berjalan dengan baik.

Riza mengatakan, guru dan tenaga pendidik di sekolah tersebut sudah divaksinasi Covid-19 sehingga memberikan rasa aman.

"Kegiatan ini sangat baik, ternyata cukup mendapat antusias dari anak-anak," kata Riza.

Setelah uji coba berlangsung, nantinya Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan mengevaluasi dan menetapkan keputusan apakah penerapan pembelajaran tatap muka bisa diperluas.

"Nanti Bu Kadis (Dinas Pendidikan) dan jajarannya akan evaluasi secara menyeluruh, nanti Pak Gubernur akan memutuskan," ucap Riza.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/08/08293461/uji-coba-sekolah-tatap-muka-di-jakarta-30-persen-orangtua-setuju-hingga

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke