Salin Artikel

Peringatan Dini Siklon Tropis 94W di Jakarta hingga Hujan Es di Bekasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem melanda di DKI Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya beberapa hari terakhir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melalui akun Instagram @bpbddkijakarta mengimbau warga Ibu Kota untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

Hujan disertai petir diprediksi terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Kamis (15/4/2021) dan Jumat (16/4/2021).

"Waspada potensi cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta. Durasi 15 April - 16 April 2021," begitu pernyataan akun tersebut, Selasa (13/4/2021).

"BMKG sebagai Tropycal Cyclone Warning Center mendeteksi adanya Potensi Bibit Siklon Tropis 94W di Samudera Pasifik dari Timur Laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan," sambungnya.

BPBD DKI menjelaskan, bibit siklon itu akan mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia, khususnya di daerah timur.

Kendati begitu, hujan sangat lebat dan gelombang tinggi berpotensi dirasakan di Jakarta selama dua hari beruntun mulai hari ini.

"Pada tanggal tersebut, potensi hujan disertai kilat/petir diprediksi terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya," tulis BPBD.

Masyarakat lantas diminta untuk waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem angin kencang, hujan lebat dan dampak yang ditimbulkan.

"Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," tulis BPBD DKI.

Hujan disertai angin kencang sejatinya memang tengah menerpa Jakarta sejak Senin (12/4/2021).

Saat hujan turun lebat pada Rabu (14/4/2014), sejumlah pohon di beberapa titik di Jakarta tumbang.

Hujan es di Bekasi

Sementara itu, hujan es disertai angin kencang melanda sejumlah kawasan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu sore.

Beberapa wilayah itu antara lain Jatiasih, Pondok Gede, Pondok Melati, dan Jakasampurna.

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini BMKG Agie Wandala membenarkan perihal hujan es di Bekasi.

"Betul BMKG mendeteksi adanya hujan es terjadi di sekitaran Bekasi, termonitor juga terjadi hujan lebat di sebagian besar Jabodetabek," ujar Agie saat dikonfirmasi.

Agie menjelaskan, fenomena hujan es itu hal yang biasa terjadi ketika masa peralihan musim.

"Hujan es biasa terjadi ketika massa peralihan musim seperti saat ini," jelasnya.

Agie menguraikan, hujan es merupakan kondisi adanya konvektifitas yang dapat menyebabkan tumbuhnya awan cumulonimbus.

"Awan cumulonimbus yang memilki dorongan massa udara updraft dan downdraft yang kuat biasanya juga disertai dengan freezing di lapisan bawah sering mengakibatkan hujan es," kata Agie.

Dia pun meminta masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca, terlebih karena adanya fenomena hujan es.

"Imbauannya masyarakat waspada perubahan cuaca yang bersifat cepat. Jika terjadi, berlindung. Karena ukuran hujan es yang besar juga bisa menanggu aktivitas masyarakat," terangnya.

(Reporter : Singgih Wiryono, Muhammad Isa Bustomi /Editor : Sandro Gatra, Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/15/03100041/peringatan-dini-siklon-tropis-94w-di-jakarta-hingga-hujan-es-di-bekasi

Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke