JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih mengerahkan upaya maksimal untuk menemukan kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan sekitar 97 kilometer di utara Pulau Bali.
Di kapal tersebut, ada 53 awak di mana salah satunya adalah Kolonel Harry Setiawan, Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada (Koarmada) II.
Kolonel Harry merupakan salah satu dari empat non anak buah kapal (ABK) yang ada di KRI Nanggala 402.
Dari Depok, menetap di Surabaya
Dilansir dari Surya, Kolonel Harry merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia dibesarkan dari keluarga TNI Angkatan Udara.
Ibu kandung Kolonel Harry, Ida Farida, berdomisili di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Di sebuah sekolah di Depok juga lah Kolonel Harry mengenyam bangku pendidikan SMA.
Lulus dari SMA di Depok, Kolonel Harry masuk ke akademi militer dan lulus pada 1997.
Kolonel Harry kemudian menikah dan kini dikaruniai empat anak.
Bersama keluarganya, ia berdomisili di Surabaya, Jakarta Timur, tepatnya di Kompleks TNI AL Gedangan.
Kolonel Harry dikenal sebagai sosok yang cerdas dan disiplin. Hal itu yang membawanya dipercaya sebagai Dansatsel Koarmada II sejak 6 Maret 2021.
Paman Harry, Jajang Jalaludin, menuturkan, keponakannya sosok yang supel dan pandai bergaul.
Harry, dilanjutkan Jajang, adalah pribadi yang sangat dekat dengan keluarga dan sayang kepada orangtuanya.
"Setiap mau berangkat berlayar, dia selalu pamit," ujar Jajang kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).
Harry bahkan sempat pamit untuk ikut latihan tempur pada Senin (19/4/2021).
"Mohon doa restu katanya ada latihan penembakan torpedo yang kedua. Mudah-mudahan lancar dan selamat," ucap Jajang menirukan ucapan Harry kala itu.
Berdoa untuk keselamatan
Jajang menambahkan, Ida langsung bertolak ke Surabaya ketika mengetahui putranya turut dalam kapal selam yang hilang itu.
Keluarga yang berada di Depok dan daerah lain pun hanya bisa menunggu kabar baik.
"Sampai saat ini belum ada perkembangan lebih lanjut. Kami juga lihat berita saja, belum ada tanda-tanda. Walau pun ada kabar titik terang ternyata masih simpang siur," ujar Jajang.
Pihak keluarga dan kerabat, lanjut Jajang, telah menggelar doa dengan harapan semua awak di kapal selam tersebut dapat ditemukan.
"Kemarin kami juga sempat berdoa sekeluarga, saudara yang ada di kampung juga semua ikut berdoa. Semoga cepat ditemukan dan seluruh personel yang 53 itu dapat selamat dan pulang ke rumah masing-masing," urainya.
Jajang tak lupa turut melayangkan doa bagi keselamatan para relawan dan tim SAR yang saat ini dikerahkan.
"Mudahan-mudahan tim dari Basarnas, Angkatan Laut, yang bekerja dengan keras dapat menemukan, dan kembali dengan selamat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Selam Nanggala hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT kepala latihan di daerah latihan kapal selam TNI AL di laut Bali.
KRI Nanggala 402 izin menyelam ke Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II) sesuai prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan, Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIB.
Namun, saat hendak melepaskan tembakan, komunikasi dengan KRI Nanggala 402 terputus. (Nuraini Faiq/Surya)
(Reporter: Vitorio Mantalean / Editor: Egidius Patnistik)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Biodata Kolonel Harry Setiawan Dansatsel di KRI Nanggala 402 yang Hilang, Sosok Cerdas, Ayah 4 Anak
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/23/15230141/profil-kolonel-harry-dansatsel-di-kri-nanggala-402-alumnus-sma-di-depok