Salin Artikel

Letkol Irfan Suri, Awak KRI Nanggala-402, Sang Pengayom Itu Telah Gugur...

Letkol Irfan merupakan satu dari dari 53 awak kapal selam KRI Nanggalan-402 yang dinyatakan gugur setelah kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu hilang dan tenggelam di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, pada Rabu (21/4/2021).

Pada Minggu malam, suasana di kediaman rumah Letkol Irfan mulai ramai. Sejumlah pelayat terus berdatangan. Acara pengajian juga digelar.

Karangan bunga ucapan belasungkawa juga sudah menghiasi halaman rumah duka. Terlihat beberapa orang juga telah memasang tenda.

Salah satu warga setempat bernama Jaya (40) mengatakan, sejak Minggu sore, rumah duka mulai ramai didatangi para pelayat setelah Panglima TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan kabar duka tentang peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang telah menewaskan seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang.

"Yang pasti seharian ini ada beberapa mobil pelat dinas dari angkatan laut sudah mengunjungi rumah duka, termasuk bintang 1 dan bintang 2," kata Jaya saat diwawancarai.

Jaya menuturkan, selama hidupnya, Letkol Irfan dikenal sebagai pribadi yang baik. Meski tak begitu akrab, tapi di mata warga setempat, sosok Letkol Irfan sangat dihormati.

Bahkan, ia ingat betul ketika ada kejadian salah satu rumah warga yang kemalingan. Dengan sigap, Letkol Irfan membantu warga mencari pelakunya.

Tidak sampai 1×24 jam, sambung Jaya, pelaku berhasil ditangkap.

"Di mata saya pribadi, beliau sosok yang tegas, baik, dan mengayomi warga-warga di sini. Seperti waktu itu ada kejadian salah satu rumah di cluster yang kemalingan, dengan inisiatif beliau langsung cari tersangkanya. Dan enggak sampai 24 jam sudah tertangkap," kenang Jaya.

Dengan adanya kabar duka ini, lanjut dia, warga merasa kehilangan sosok yang menjadi panutan selama ini, khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan.

"Beliau meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak," tutur dia.

Seluruh kru kapal selam KRI Nanggala-402 yang sebelumnya hilang dinyatakan telah meninggal dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi persnya, Minggu.

Hadi mengatakan, seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 meninggal.

"53 personel yang onboard KRI Nanggala-402 telah gugur," katanya dalam konferensi pers.

Ia menyampaikan, telah diperoleh citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian KRI Nanggala 402 meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal NK-11.

Ia melanjutkan, berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur. 

"Semoga kami dapat meneruskan perjuangan paripurna saudara-saudara sebagai prajurit tentara terbaik Indonesia," sebutnya.

Kapal ditemukan terbelah jadi 3 bagian

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudho Margono menyampaikan, kapal selam Nanggala-402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian.

Kondisi itu diketahui setelah kontak visual kapal selam KRI Nanggala-402 berhasil ditemukan pada pukul 9.04 WITA yang dilakukan oleh kapal MV Swift Rescue setelah melanjutkan pencarian yang dilakukan KRI Rigel.

"Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala, jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," kata Yudo.

Yudo menambahkan, pada hasil kontak visual tersebut, kapal selam KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian seperti pada bagian belakang kapal yang tidak berbadan tekan, buritan badan kapal, hingga bagian haluan yang terlepas.

Ia menyebutkan, ada bagian kapal yang masih utuh tetapi terdapat bagian yang retak kecil.

Dengan kondisi kapal selam yang berada pada kedalaman 838 meter, sambung Yudo, sangat kecil kemungkinan 53 awak kapal dapat diselamatkan.

"Tadi sudah disampaikan Panglima TNI rasa duka tentunya mereka menjadi korban dalam kejadian ini," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/26/07343721/letkol-irfan-suri-awak-kri-nanggala-402-sang-pengayom-itu-telah-gugur

Terkini Lainnya

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke