JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membubarkan massa pendukung klub Persija Jakarta, The Jakmania, yang berkerumun di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (25/4/2021).
The Jakmania bersuka ria merayakan keberhasilan Persija menjadi juara usai mengalahkan Persib Bandung di final turnamen pramusim Piala Menpora 2021, Minggu malam.
Lalu lintas macet total
Dalam pantauan Kompas.com, para pendukung Persija berkonvoi menuju Bundaran HI. Mereka datang dari berbagai arah.
Mayoritas suporter datang menggunakan sepeda motor. Tak sedikit yang datang dengan menumpang truk.
Banyak pula yang berjalan kaki dengan membawa dan mengenakan atribut Persija seperti spanduk dan bendera.
Sepanjang jalan, The Jakmania menyanyikan yel-yel sebagai luapkan kegembiraan.
“Ale ale ale huh.. Ale ale ale huh,” teriak pendukung Persija.
Sementara yang berkendara rutin membunyikan klakson.
“Persija kebanggaan gue, Persija juara,” teriak para pendukung Persija lainnya.
Akibat kerumunan tersebut, arus lalu lintas di sekitar Bundaran HI tepatnya di Jalan Sudirman-Thamrin tampak macet.
Kemacetan tersebut bahkan berlangsung hingga tengah malam.
Nyalakan flare hingga ceburkan diri
Tak cuma bernyanyi, para suporter Persija melakukan berbagai aksi selama merayakan kemenangan tim kesayangan.
Sejumlah fans tampak menyalakan flare dan petasan sembari bernyanyi.
Kemudian, beberapa fans Persija terlihat menceburkan diri ke kolam di Bundaran HI.
Mereka membuka kaus dan celana hingga hanya menyisakan celana dalam.
Salah satu suporter dari Tangerang Selatan bernama Eka mengatakan, ia datang bersama teman-temannya karena bahagia Persija dapat menjuarai Piala Menpora 2021.
Dia pun menceburkan diri ke kolam sebagai bentuk rasa syukur karena Persija juara.
“Kebahagiaan dan bersyukur aja karena Persija menang,” ujar Eka.
Eka datang bersama teman-temannya naik motor. Mereka konvoi dari kawasan Tangerang Selatan.
Personel Brimob Polri bersenjata lengkap pada akhirnya dikerahkan untuk membubarkan massa pada Senin (26/4/2021) dini hari.
Polisi memukul mundur para suporter Persija tersebut.
Selidiki kasus kerumunan, tangkap sejumlah suporter
Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki penyebab kerumunan The Jakmania.
Dia menegaskan, polisi tidak menerima pemberitahuan terkait kegiatan perayaan kemenangan Persija sebelumnya.
“Iya, ini memang tidak ada pemberitahuan kepada pihak kami maupun juga kepada kepolisian yang terdekat sama sekali,” kata Marsudianto kepada wartawan, Senin.
"Iya itu yang lagi kami lakukan penyelidikan, apakah memang ada pihak-pihak yang sengaja mengajak suporter Jakmania untuk bergabung, berkumpul di Bundaran HI ini,” lanjutnya.
Karena itu, dia akan memanggil pengurus Persija untuk dimintai keterangan.
“Nanti pengurusnya juga akan kami periksa, kami ambil keterangan sebagai saksi dulu,” ujar Marsudianto.
Dia menyatakan, polisi akan menegakkan hukum terhadap oknum yang mengajak untuk berselebrasi kemenangan Persija sehingga menyebabkan kerumunan.
Sebab, menurut Marsudianto, para suporter itu telah melanggar protokol Covid-19 sekaligus aturan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta.
“Tentunya yang pasti dengan adanya kumpul-kumpul semacam ini sudah melanggar PPKM ya,” tambahnya.
Polisi sendiri telah mengamankan sejumlah pendukung Persija dengan status sementara sebagai saksi.
“Yang diamankan itu tentunya mereka yang nanti akan menjadi saksi dulu, apakah mereka mendapatkan ajakan dari orang-orang yang dimaksud tersebut, yang saya sampaikan tadi,” ucap Marsudianto.
Para pendukung Persija itu diamankan karena sejumlah alasan.
Dijelaskan Marsudianto, suporter itu ditangkap karena penggunaan knalpot bising, tak mau diminta bubar, bahkan ada yang kedapatan membawa ganja.
Adapun temuan pelanggaran tersebut akan diproses secara hukum.
Polisi juga mengamankan sejumlah bukti seperti motor yang kini telah dibawa ke Polda Metro Jaya.
(Reporter : Wahyu Adityo Prodjo / Editor : Nursita Sari)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/26/10153691/nyalakan-flare-hingga-ceburkan-diri-ke-bundaran-hi-aksi-pendukung-persija