Salin Artikel

Penyebab Crane 45 Ton Terguling di Proyek Rel Ganda Bogor-Sukabumi Masih Diselidiki

BOGOR, KOMPAS.com - Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Barat angkat bicara soal insiden crane terguling di lokasi proyek pengerjaan rel ganda Bogor-Sukabumi, di kawasan Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat.

Kepala BTP Jawa Barat Erni Basri mengatakan, crane tersebut terbalik ketika sedang mengerjakan pengangkatan rangka atau gelagar jembatan existing, pada Minggu (6/6/2021). Saat itu, kata Erni, kondisi cuaca sedang dalam keadaan hujan.

Erni menyebut, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun terjadi kerusakan pada alat berat itu.

"Dapat disampaikan tidak ada korban jiwa dari kecelakaan tersebut dan terdapat kerusakan pada alat kerja berupa crane tandano kapasitas 45 ton yang dioperasikan oleh kontraktor pelaksana," kata Erni, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/6/2021).

Erni mengungkapkan, sebagai upaya penanganan, pihaknya telah melakukan sterilisasi di lokasi kejadian, termasuk memasang safety line dan menutup crane.

Selain itu, sambung Erni, pihaknya juga mendatangkan dua unit crane penolong untuk mengevakuasi crane yang terbalik itu.

"Untuk penyebab kejadian saat ini masih dalam penelitian konsultan pelaksana," sebutnya.

Sebelumnya, sebuah crane terbalik di proyek pengerjaan rel ganda Bogor-Sukabumi, di kawasan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/6/2021) dan telah viral di media sosial.

Dalam akun Instagram @bogor24update, dituliskan bahwa crane tersebut ambruk karena diduga kontur tanah yang labil di lokasi proyek tersebut.

"Crane itu jatuh saat ingin memindahkan besi jembatan, namun langsung terdengar bunyi dan langsung jatuh," tulis akun itu.

Usai peristiwa itu terjadi, pihak kontraktor pelaksana proyek tersebut masih enggan memberikan keterangan resmi terkait insiden itu.

Senin siang, di sekitar lokasi kejadian sudah dipasang garis pembatas. Crane yang terbalik juga ditutupi terpal biru. Sejumlah wartawan juga tidak diizinkan untuk masuk dan meliput.

“Nanti saya sampaikan ke atasan dulu. Silahkan tunggu," kata salah satu pekerja di sana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Teofilo Francino Freitas mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi mengenai penyebab tergulingnya crane di proyek pengerjaan rel ganda Bogor-Sukabumi, di kawasan Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat.

Teo menyebut, sampai saat ini pihak kontraktor masih tertutup dan enggan memberikan informasi kepada petugas atas peristiwa tersebut.

"Sebab kejadian atau penyebab kejadian belum bisa diketahui secara pasti karena pihak dari proyek tidak bersedia memberikan keterangan," ujar Teo, saat dikonfirmasi.

Namun, kata Teo, berdasarkan informasi sementara, penyebab crane terbalik akibat kontur tanah yang labil setelah diguyur hujan deras.

Ia mengungkapkan, tidak ada korban jiwa ataupun rumah warga yang tertimpa atas kejadian itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/07/17153541/penyebab-crane-45-ton-terguling-di-proyek-rel-ganda-bogor-sukabumi-masih

Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke