Salin Artikel

Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Tangerang Capai 53 Persen

Kepala Dinkes Kota Tangerang Liza Puspadewi menyebutkan, total tempat tidur khusus pasien Covid-19 ada 1.244 unit.

"BOR terakhir di angka 53,25 persen dari total bed-nya 1.244," kata Liza di kantornya, Rabu (9/6/2021).

Menurut Liza, tempat tidur itu tersebar di sejumlah rumah sakit (RS) dan rumah isolasi terkonsentrasi (RIT). Berdasarkan data, yang saat ini dirawat di RS dan menggunakan tempat tidur khusus pasien Covid-19 merupakan pasien suspek dan pasien positif Covid-19.

"Yang dirawat di RS, itu gabungan antara pasien suspek dan terkonfirmasi positif," ujar Liza.

Dia menambahkan, sejumlah tempat tidur yang berada di RIT tersebar di Puskesmas Jurumudi, Manis Jaya, dan Panunggangan Barat.

Kota Tangerang juga memiliki 121 unit tempat tidur ICU (intensive care unit). Sebanyak 50 persen di antaranya, sekitar 61 unit tengah digunakan.

"Kalau ICU, kami ada 121. Sekarang, ICU kami keterisiannya 50 persen. Keisi 61 (kasur)," papar Liza.

Dia menambahkan, sekitar 25 persen pengguna tempat tidur khusus Covid-19 bukanlah warga ber-KTP Kota Tangerang.

"Kira-kira 25 persen yang memakai kasur itu bukan orang Kota Tangerang, tapi dari luar," ujarnya.

Dia sebelumnya menyatakan, ada kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 setiap harinya. Kondisi itu terjadi usai Lebaran 2021.

Kenaikan tersebut, kata Liza, cukup signifikan jika dibandingkan dengan penambahan kasus Covid-19 satu minggu sebelum Lebaran.

"Di seminggu sebelum Lebaran lagi turun-turunnya (kasus terkonfirmasi tiap harinya). Satu hari sempat 17 kasus saat itu," kata Liza, Selasa kemarin.

Berdasarkan data Dinkes, kasus harian Covid-19 di Kota Tangerang setelah Lebaran tercatat naik lebih dari 20 pasien.

"Kasus harian ada kenaikan? Ada. Kasus harian, antara satu hari dan hari besok, kenaikannya 6 sampai 11 persen," kata Liza.

Dia mencontohkan, Senin ada 19 pasien yang terkonfirmasi positif. Kemudian, pada Selasa, ada 21 pasien yang terpapar Covid-19.

"Nah, kan berarti naik 10 persen setiap harinya. Jadi naik sekitar 1-2 orang," ungkap dia.

Liza melanjutka, kenaikan tersebut disebabkan oleh pergerakan masyarakat di Kota Tangerang yang meningkat saat Lebaran 2021.

"Pergerakannya, mobilitas warganya, kan memang tinggi," ucap dia.

Data dari situs web https://covid19.tangerangkota.go.id/jumlah kasus harian di Kota Tangerang selama satu minggu terakhir.

  • 1 Juni 2021 ada 22 pasien positif Covid-19
  • 2 Juni 2021 ada 21 pasien positif Covid-19
  • 3 Juni 2021 ada 25 pasien positif Covid-19
  • 4 Juni 2021 ada 23 pasien  positif Covid-19
  • 5 Juni 2021 ada 23 pasien positif Covid-19
  • 6 Juni 2021 ada 26 pasien positif Covid-19
  • 7 Juni 2021 ada 27 pasien positif Covid-19

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/09/12000311/keterisian-tempat-tidur-pasien-covid-19-di-kota-tangerang-capai-53-persen

Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke