Penutupan sementara di RT 01/RW 03 itu dilakukan lantaran terdapat 35 orang di wilayah tersebut terpapar Covid-19.
Pantauan Kompas.com, gerbang masuk ke RT 01 tertutup pada Selasa (8/6/2021).
Di depannya, ada banner yang menempel di gerbang RT 01 dan bertuliskan "Mohon maaf lingkungan kami zona merah sedang dilakukan micro lockdown".
"Lockdown di RT 01 itu kira-kira sampai minggu ke depan," ungkap Plt Camat Jatiuwung Edhy saat dikonfirmasi, Rabu (9/6/2021).
"Setelah lockdown, baru kami evaluasi lockdown-nya. Evaluasinya, kami akan ngetes antigen lagi warga-warga di sana," sambung dia.
Menurut dia, penutupan sementara di lingkungan itu berjalan lancar.
Pihak Kecamatan Jatiuwung, kata Edhy, telah mengirimkan logistik kepada para warga yang salah seorang keluarganya terpapar Covid-19.
"Pagi, siang, malam, kami kirim logistik bentuknya makanan. Kira-kira 200 rumah yang dikasih," sebutnya.
Dia menambahkan, seluruh orang yang hendak memasuki gerbang RT 01 itu diwajibkan membawa surat keterangan negatif Covid-19 minimal jenis tes cepat antigen.
Kewajiban membawa surat itu turut berlaku bagi warga RT tersebut yang keluar dari gerbang dan hendak masuk kembali.
"Masih diwajibkan bawa surat negatif antigen. Itu berlaku sampai lockdown-nya selesai," ungkap Edhy.
Klaster Gandasari
Kepala Dinkes Kota Tangerang Liza Puspadewi sebelumnya menyatakan, total ada 47 orang positif Covid-19 dari RT 01 dan RT 03 di RW03, Gandasari.
Jika dirinci, ada 35 orang dari RT 01 yang terpapar. Kemudian, dari RT 03, terdapat 12 orang yang positif Covid-19.
Liza mengungkap proses penemuan warga yang terkonfirmasi positif di dua RT tersebut.
"Mulanya, ada empat orang yang positif di RT 01, Puskesmas curiga. Trus di-swab untuk 48 orang yang ada di sana, hasilnya 23 orang positif. Itu tes hari Jumat (4/6/2021)," kata Liza saat ditemui di kantornya, Selasa.
Keesokan harinya, Sabtu (5/6/2021), pihak Puskesmas kembali melakukan skrining tes Covid-19 kepada 179 warga RT 01.
Hasilnya, lanjut Liza, ditemukan delapan warga RT 01 yang terpapar Covid-19.
"Kebetulan hari itu, ada dua warga RT 03 yang ngikut tes di sana. Jadi hari Sabtu, totalnya 10 orang. Delapan dari RT 01 sama dua dari RT 03," urainya.
Liza menyatakan, jajarannya kemudian melakukan tes cepat antigen lanjutan di RT 03 pada Senin (7/6/2021).
Dari tes yang dilakukan, terdapat 10 warga dari RT tersebut yang positif Covid-19.
"Jadi, semua 47 orang. Itu semua dari hasil tes rapid antigen," sebut Liza.
Menurut dia, seluruh warga yang terpapar itu merupakan klaster lingkungan.
Liza menyebutkan, dari 47 orang itu, ada tujuh warga yang melakukan isolasi mandiri. Kemudian, sejumlah 40 orang dirawat di RS dan rumah isolasi terkonsentrasi.
Awal mula klaster Gandasari
Ketua RT01/RW03 Gandasari, Panji Buana, menuturkan bahwa terdapat salah seorang warganya yang mudik Lebaran 2021.
Saat dia kembali dan mulai bekerja, perusahaannya mewajibkan salah satu warga RT01/RW03 itu untuk skrining tes Covid-19.
"Dia tes di RS swasta dan hasilnya positif (Covid-19)," papar Panji saat ditemui, Senin.
"Namun, si warga ini tidak lapor ke RT kalau dia positif," sambungnya.
Panji menyebut, meski satu warga itu positif, dia tetap berinteraksi dengan masyarakat lain di permukiman tersebut, seperti bermain catur atau nongkrong.
Satu warga itu merasa dia sudah sehat, padahal diduga termasuk dalam orang tanpa gejala (OTG).
"Mungkin kalau si warga itu imunnya kuat, tidak merasa sakit, tapi kalau dia berinteraksi dengan warga lainnya yang imunnya turun kan bisa menjangkit," papar Panji.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/09/23153491/satu-rt-di-gandasari-lockdown-warga-keluar-masuk-wajib-bawa-surat