Salin Artikel

Cerita Orangtua Murid Tak Bisa Daftar PPDB Jalur Perpidahan karena Suami Karyawan Swasta

Lala bercerita, awalnya ia ingin melakukan pendaftaran dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk putri sulungnya melalui jalur perindahan orangtua.

Sebab, dalam kartu keluarga (KK) Lala berdomisili di Bekasi, Jawa Barat. Namun karena sang suami bekerja di Jakarta, ia dan ketiga anaknya tinggal di kawasan Budi Mulia, Pademangan Barat.

Namun, Lala tak bisa menggunakan jalur perpindahan orangtua karena suaminya adalah karyawan swasta.

"Karena bermasalah di domisili KK, suami saya juga kerjanya karyawan swasta, jadi biar ada surat pindah juga enggak bisa," kata Lala kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

"Tahun ini diutamakan untuk anak-anak didik DKI aja. Kalau pakai jalur perpindahan orangtua ya itu aja PTO TNI/Polri, karyawan BUMN. Selebihnya enggak bisa, yang swasta enggak bisa," sambungnya.

Lala bahkan tak bisa membuat akun PPDB karena Nomor induk kependudukan (NIK) miliknya bukanlah warga DKI Jakarta.

Lala merasa cemburu karena putrinya tak bisa mendapat kesempatan untuk bisa bersekolah melalui jalur perpindahan orangtua.

Padahal, ia sudah mengurus surat dan dokumen lainnya sebagai keterangan perpindahan suaminya.

"Ya cemburu kayaknya mentang-mentang kita karyawan swasta kayak disisihkan, kan suami saya pindah dari perusahaan bukan kemauan sendiri," ujar Lala.

"Pikir saya bisa, ada jalur perpindahan orangtua 'oh ayahnya bisa kali ya', makanya saya suruh minta surat keterangan dari kantor ayahnya, terus minta surat keterangan domisili dari kelurahan, eh enggak tahunya saya salah perkiraan," lanjutnya.

Lala menambahkan, pengalaman kali ini sangat berbeda ketika ia mendaftarkan putrinya ke SMP Negeri tiga tahun silam.

Saat itu, pemerintah masih memberikan kuota bagi siswa yang secara administratif berdomisili di luar Jakarta.

"Anak saya SMP negeri, waktu itu enggak masalah cuma jalur zonasi doang. Masih dapat kesempatan lima persen, dulu bangkunya," ujarnya.

Saat ini Lala masih belum memutuskan ke mana putrinya akan bersekolah.

Sebab, pilihan masuk ke sekolah swasta menjadi beban tersendiri bagi Lala, mengingat biaya yang harus disiapkan tak sedikit jumlahnya.

"Belum kepikiran, entah akan sekolah di sini atau di kampung soalnya kampung saya di Jawa Tengah udah PPDB juga. Makanya berat, satu-satunya jalan sekolah swasta doang," kata Lala.

"Yang paling berat biaya, apalagi saya keluarganya ekonomi ke bawah, terus (sekolah) swasta di Jakarta kan enggak murah. Kalau enggak pintar-pintar ngatur semuanya kemungkinan anak enggak sekolah," tambahnya.

Lala berharap, tahun depan pemerintah memberikan kesempatan bagi putrinya dan anak-anak dengan nasib yang sama untuk bisa bersekolah di DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/10/17580921/cerita-orangtua-murid-tak-bisa-daftar-ppdb-jalur-perpidahan-karena-suami

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke