Salin Artikel

Prediksi 218.000 Kasus Aktif di Jakarta dan Desakan Pengetatan PSBB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan. Selama lima hari terakhir, penambahan harian kasus Covid-19 melonjak drastis.

Lonjakan lebih dari 4.000 kasus baru per hari mulai terhitung kembali sejak 17 Juni. Saat itu penambahan kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 4.144 kasus.

Disusul hari berikutnya, 18 Juni, sebanyak 4.737 kasus; kemudian 19 Juni sejumlah 4.895 kasus; dan pada Minggu 20 Juni menjadi rekor tertinggi selama pandemi dengan 5.582 kasus. Sedangkan Senin kemarin terdapat penambahan 5.014 kasus baru.

Kondisi ini diperparah dengan jumlah kasus aktif harian yang mencapai 32.060 pasien.

Dengan tingkat kasus aktif yang tinggi, DKI Jakarta memiliki banyak PR, mulai dari kesiapan fasilitas kesehatan, fasilitas tempat isolasi terkendali hingga kemampuan testing dan tracing pasien terpapar Covid-19.

Diprediksi meningkat hingga ratusan ribu kasus aktif

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, Dinkes DKI Jakarta memprediksi kasus aktif harian Covid-19 akan terus meningkat.

Puncaknya, pada Agustus 2021 mendatang, bisa mencapai 218.000.

"Kalau kita lakukan prediksi itu bisa sampai tembus kasus aktif harian mencapai lebih dari 70.000, bahkan kalau sampai dengan Agustus bisa sampai 218.000," kata Widyastuti.

Dia berujar, prediksi lonjakan kasus aktif tidak terlepas dengan hadirnya varian baru Covid-19 di Jakarta.

Prediksi dilakukan dengan pendekatan yang moderat untuk kondisi kasus terdeteksi dengan maksimal.

"Hal ini terkait dengan prediksi adanya varian baru yang jadi perhitungan kita. Jadi kami menghitung bahwa kasus aktif harian di DKI Jakarta itu sangat luarbiasa," kata Dwi.

Fasilitas kesehatan mulai penuh

Widyastuti juga menerangkan, lonjakan kasus yang terjadi beberapa hari terakhir berpengaruh besar pada tingkat keterisian tempat tidur bed occupancy rate (BOR) fasilitas kesehatan di DKI Jakarta.

Pada Senin (21/6/2021) kemarin, posisi BOR untuk tempat tidur isolasi di DKI Jakarta sudah mencapai 90 persen.

Sedangkan untuk tempat tidur insentive care unit (ICU) berada di angka 81 persen. Padahal Pemprov DKI Jakarta sudah menambah ribuan tempat tidur yang ada sebelum terjadi lonjakan kasus.

Pada 6 Juni 2021, tempat tidur isolasi di Jakarta yang tersedia sebanyak 6.577 tempat tidur.

"Sekarang sudah mencapai 9.000. lebih ya," kata Widyastuti.

Dia mengatakan, total keseluruhan tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jakarta dengan tempat tidur ICU mencapai 10.000 tempat tidur dari 106 rumah sakit rujukan.

Pengusaha dan DPRD dorong pengetatan

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai, sudah waktunya Pemprov DKI Jakarta memberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat untuk seluruh wilayah DKI Jakarta.

Dia mengatakan, kebijakan tersebut bisa diambil dari pertimbangan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Covid-19.

"Kendalikan penularan Covid-19 melalui pembatasan aktivitas masyarakat secara ketat dengan memberlakukan PSBB," kata dia.

Dorongan untuk memperketat kembali PSBB juga datang dari para pengusaha.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta sekaligus Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan pengusaha akan menerima apabila diambil kebijakan pengetatan.

"Jika pemerintah menerapkan PPKM atau PSBB bahkan lockdown, pengusaha pasrah dan akan menerima keputusan tersebut," kata Sarman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/22/08530131/prediksi-218000-kasus-aktif-di-jakarta-dan-desakan-pengetatan-psbb

Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke