Salin Artikel

Epidemiolog: Penebalan PPKM Mikro Tidak Dijalankan, Hanya Omdo

Pandu menilai, PPKM Mikro bisa efektif menekan penyebaran Covid-19 asal praktiknya benar-benar berjalan di lapangan. Namun, kata Pandu kenyataannya saat ini PPKM Mikro hanya sekadar aturan di atas kertas.

"Memang PPKM Mikro berjalan? Memang kalau sudah dibuat kebijakan otomatis berjalan? Jangan percaya dengan pernyataan Menteri Airlangga. Semua kan bisa ngomong. Tapi apakah dimonitor?" kata Pandu kepada Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Pandu mencontohkan kebijakan work from home 75 persen dalam aturan penebalan PPKM Mikro. Ia menilai aturan itu akan sangat efektif, khususnya bagi wilayah dengan banyak perkantoran seperti DKI Jakarta.

Namun ia menilai, tak ada pengawasan yang dilakukan sehingga banyak terjadi pelanggaran di lapangan.

"Jadi jangan salahkan PPKM mikro. Salahkan dia tak melakukan apa-apa. Cuma ngomong saja di depan press conference. Ini cuma omdo, omong doang, gitu kan," katanya.

Pandu menambahkan, lonjakan kasus yang terjadi belakangan ini memang disebabkan oleh varian baru yang menular lebih cepat. Namun, penyebab utama tetap ada pada aktivitas manusia.

"Lonjakan tinggi karena aktivitas manusianya sangat tinggi. Ditambah virusnya juga sudah menular. Tapi kan penyebab utama bukan virusnya. Kalau manusia diam saja, virusnya juga diam saja. Selama manusia beraktivitas akan terjadi peningkatan resiko," kata dia.

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih terus mengalami lonjakan. Bahkan dua kali berturut-turut terjadi penambahan kasus harian tertinggi.

Pada Sabtu (26/6/2021), ada penambahan sebanyak 9.271 kasus, yang merupakan kasus harian tertinggi selama pandemi. Kemudian pada Minggu kemarin, kasus harian kembali naik ke angka 9.394 kasus.

Total kasus aktif di Jakarta sudah tembus di atas 50.000.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/28/11525761/epidemiolog-penebalan-ppkm-mikro-tidak-dijalankan-hanya-omdo

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke