Salin Artikel

Kisah Warga Pasok Makanan untuk Penderita Covid-19 yang Isolasi Mandiri Selama 10 Hari

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Jakarta Selatan memulai aksi berbagi makanan kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Aksi yang kemudian dinamakannya "Gerakan Supply Makanan Bagi Pasien Covid-19 Isoman" ini dilakukan Viny Eriyanto. Dia memulai aksi ini lantaran turut prihatin dengan keadaan masyarakat saat ini.

"Saya lihat semakin ke sini banyak pasien yang mengalami keterbatasan dana. Saya ingin melakukan sesuatu untuk meringankan beban, sehingga masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa fokus pada pemulihan fisik dan mental, " ungkap Vyn, sapaan akrabnya, saat dihubungi pada Rabu (7/7/2021).

Para penerima bantuan akan mendapatkan 2 paket makanan setiap hari selama 10 hari ke depan. Paket makanan dikirimkan langsung ke depan rumah dalam sekali pengantaran.

Paket makanan tersebut dikirimkan dari sejumlah usaha catering miliki kerabatnya di berbagai wilayah. Untuk pasien di luar jangkauan catering, Vyn memilih memesankan makanan melalui aplikasi online untuk mempermudah mobilisasi.

"Jenis makanannya harus yang bersih dan layak. Kami kirim makanan sehat seperti tanpa santan, tanpa sambal, dan sebisa mungkin dikukus, " jelas dia.

Banyak peminat

Vyn yang memulai aksi belum lama yakni pada Senin (5/7/2021), saat ini sudah mengantongi daftar 20 orang penerima bantuan makanan. Mereka semua berdomisili di wilayah Jabodetabek.

"Pasien yang kami bantu rata-rata yang baru terkonfirmasi positif Covid-19. Rata-rata adalah tulang punggung keluarga, anak kost, atau pejuang harian yang tidak bisa mencari nafkah kalau tidak keluar rumah, " jelas Vyn.

Vyn menjelaskan, pasien Covid-19 yang sedang melakukan isoman di rumah di Jabodetabek dan memiliki kendala dana untuk makan diperkenankan mendaftar.

"Siapa saja di wilayah Jabodetabek bisa menerima asal melampirkan surat keterangan PCR/antigen, KK dan KTP, " jelas Ibu dua anak ini.

Pendaftar kemudian dapat mengirimkan data tersebut ke nomor 0858-7578-8536. Sementara untuk informasi lainnya, masyarakat dapat berkunjung ke laman Instagram pribadi Yashvyn Eryanto yaitu @yashvyn.

Banyak donatur

Vyn yang juga pemilik usaha Nonnlafemmeboutique ini mengatakan tidak hanya penerima bantuan yang semakin banyak, melainkan juga banyak donatur yang mulai datang membantu.

"Kebetulan setelah saya posting, teman-teman saya juga mulai bergabung bersama untuk support program ini. Semakin banyak donasi, semakin banyak kuota pasien yang akan kami bantu, " jelas dia.

Ia mengatakan, dengan keadaan saat ini, Vyn menargetkan 100 orang penerima bantuan. Jika kuota tersebut telah terpenuhi, maka dia akan menutupnya untuk sementara waktu.

"Sementara target saya segitu, tapi dinamis ya bisa lebih mengikuti masyarakat yang mendaftar dan donatur yang support," ujar dia.

Ia pun membuka pintu bagi donatur lainnya yang ingin ikut berbagi dalam aksi ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/07/21374201/kisah-warga-pasok-makanan-untuk-penderita-covid-19-yang-isolasi-mandiri

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke