Salin Artikel

Penjual Hewan Kurban di Johar Baru Setoran ke Ormas agar Bisa Jualan di Trotoar

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Bahari, pedagang hewan kurban di Johar Baru, Jakarta Pusat, mengaku bekerja sama dengan salah satu organisasi masyarakat agar bisa aman berjualan di trotoar.

"Kalau tempat saya, sejauh ini belum mendapatkan peringatan karena bekerja sama dengan pihak ormas," ucap Bahari, seperti dilansir Tribunnews.com, Kamis (15/7/2021).

Ia mengaku memberikan uang keamanan untuk ormas tersebut agar selalu menjaga keamanan di wilayah tempat ia berjualan.

Di sisi lain, pedagang hewan kurban yang juga berjualan di trotoar tetapi tak bekerja sama dengan ormas, menurut dia, telah mendapat teguran dari aparat setempat.

"Iya kemarin sempat ada beberapa teman dari para pedagang hewan kurban yang mendapatkan teguran dari pihak kelurahan karena menggunakan pejalan kaki," katanya.

Abdul berharap pemerintah memberikan kelonggaran bagi para pedagang hewan kurban yang berjualan di trotoar. Apalagi, saat ini kondisi ekonomi sedang sulit akibat penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan lonjakan kasus Covid-19.

Sudah berjualan di trotoar pun, Abdul mengaku omzetnya tetap jauh menurun dibandingkan tahun lalu.

"Saya berharap untuk pedagang hewan kurban diberikan izin saja karena jualan seperti ini hanya satu kali dalam setahun," ungkapnya.

Satpol PP tak menindak untuk jaga kondusivitas

Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Johar Baru Rojikin mengakui setidaknya adanya empat pedagang hewan kurban yang menggelar lapak di atas trotoar sepanjang jalan Kramat Jaya Baru.

Rojikin menegaskan, lapak para pedagang itu jelas melanggar aturan karena berdiri di atas trotoar yang merupakan fasilitas untuk pejalan kaki.

Rojikin mengaku, pihaknya bersama kelurahan setempat sudah menegur para pedagang itu. Anggota ormas yang membekingi para pedagang itu juga sudah dipanggil.

"Tapi mereka masih tetap membandel. Mereka berkilah akan menjaga protokol kesehatan. Sampai hari ini masih berdagang di atas trotoar," kata Rojikin kepada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Satpol PP pun tak membongkar lapak pedagang itu. Rojikin beralasan, pihaknya saat ini berupaya menjaga kondusivitas.

Ia khawatir penertiban justru menimbulkan gejolak karena lapak tersebut dibekingi ormas.

"Salah satu dari pertimbangannya (kenapa tidak ditertibkan), saat ini kami masih konsentrasi penanganan Covid-19. Kedua, ya untuk menjaga kondusivitas lingkungan," kata Rojikin.

Rojikin juga beralasan, para pedagang itu memang sudah biasa mendirikan lapak dagangan hewan kurban di atas trotoar dari tahun ke tahun. Sebelumnya juga tidak pernah ada penindakan yang dilakukan Satpol PP.

"Kalau mau kritisi semestinya dari dulu. Karena ini pedagang dari tahun ke tahun sama. Sebelum saya betugas pun sudah ada," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jualan Hewan Kurban di Trotoar, Bahari Sempat Kena Tegur".


https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/16/11273121/penjual-hewan-kurban-di-johar-baru-setoran-ke-ormas-agar-bisa-jualan-di

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke