Kepala PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah berujar, sebanyak 25 penyintas yang sampelnya diambil itu merupakan pegawai GMF.
"Pagi tadi sekitar jam 09.00 WIB, kami ke sana untuk mengambil sampel plasma konvalesen penyintas Covid-19 dari pegawai GMF," paparnya saat dikonfirmasi, Rabu.
Mulanya, terdapat sekitar 50 penyintas yang terdaftar sebagai calon penyumbang plasma konvalesen. Kemudian, sebanyak 25 orang ditetapkan sebagai penyumbang sampel plasma konvalesen.
Dari 25 orang tersebut, hanya ada 15 pegawai yang ditetapkan sebagai penyumbang plasma konvalesen.
"Dari 25 orang, 20 orang lolos pemeriksaan. Kemudian lima dari 20 orang tidak lolos pemeriksaan selanjutnya," paparnya.
"Lima orang tidak lolos karena plasma keruh dan lainnya," imbuh dia.
Oman menyatakan, pihaknya baru akan mengambil plasma konvalesen mereka pada 30 Juli 2021 di Kantor PMI Kota Tangerang, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Ke-15 pegawai itu bakal dijemput oleh tim PMI di Kantor GMF.
Pekan lalu, PMI Kota Tangerang juga mengambil plasma konvalesen dari sembilan pegawai GMF. Mulanya, kata Oman, ada 25 calon penyumbang plasma konvalesen di sana. Namun, yang lolos skrining hanya sembilan orang.
"Selebihnya tidak lolos karena titer antibodinya tidak memenuhi syarat," ungkap Oman.
PMI Kota Tangerang, lanjutnya, berharap perusahaan-perusahaan lain dapat mendorong para karyawannya yang berstatus sebagai penyintas untuk menyumbangkan plasma konvalesen mereka.
Pasalnya, jumlah penyintas Covid-19 di Kota Tangerang tergolong banyak dan tingkat kebutuhan masyarakat akan plasma konvalesen pun tinggi.
"Ya didorong agar mau mendonasikan plasma konvalesennya. Itu hanya bisa didonasikan setelah tiga bulan terpapar lho, kan sayang," tutur Oman.
PMI Kota Tangerang telah menyalurkan 3.619 kantong ke RS sejak penggalangan plasma konvalesen diluncurkan pada 25 Juli 2021.
Seluruh kantong tersebut berasal dari penyintas yang menyumbangkan plasma mereka ke PMI Kota Tangerang.
"PMI Kota Tangerang sudah salurkan 3.619 kantong plasma konvalesen kepada RS untuk membantu proses penyembuhan pasien positif," ungkap Oman.
Plasma konvalesen atau plasma darah dari pasien yang sembuh dari infeksi virus corona dianggap berpotensi menjadi terapi yang aman untuk pasien Covid-19.
Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) mengizinkan penggunaan plasma darah untuk pengobatan penyakit Covid-19.
Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang dalam penanganan saat ini.
Seperti diberitakan Kompas.com pada 18 Mei 2020, Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, pengambilan dan pemberian plasma konvalesen ini tidak bisa sembarangan.
Sebab, pengambilan sampel plasma darah dari pasien sembuh (penyintas) Covid-19 sebagai donor, dan pasien penerima terapi plasma konvalesen itu juga akan dipilah sesuai dengan kategori dan persyaratan yang telah ditentukan.
Adapun pengujian atau penelitian terhadap plasma ini dilakukan karena diharapkan dapat menangani pasien dengan Covid-19 yang cukup berat reaksi tubuhnya, seperti terapi bagi pasien tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/28/19275741/plasma-konvalesen-keruh-sejumlah-penyintas-covid-19-di-kota-tangerang