Pelaksanaan vaksinasi itu kemudian dialihkan ke puskesmas di lima kecamatan di Jakarta Timur, yakni Ciracas, Pasar Rebo, Kramatjati, Makasar, dan Cipayung.
Sebab, awalnya, konsep vaksinasi di GOR Ciracas difokuskan untuk mengejar capaian vaksinasi di lima kecamatan tersebut.
"Kalau ditutup, artinya para tenaga kesehatan (nakes) kembali ke kecamatan atau kelurahan untuk fokus mengejar target kecamatan dan kelurahan masing-masing," kata Camat Ciracas Mamad saat dihubungi, Senin (16/8/2021).
Sebelum ditutup, sentra vaksinasi di GOR Ciracas mampu menyuntik vaksin 1.200 hingga 1.500 warga per hari untuk Senin sampai Jumat.
Sementara untuk Sabtu dan Minggu melayani 5.000 orang per hari.
Mamad mengatakan, penutupan sentra vaksinasi di GOR Ciracas dilakukan karena banyak peserta yang justru berasal dari luar DKI Jakarta.
"Cuma belakangan ini, banyak warga luar DKI yang vaksinasi di GOR Ciracas, dari Bogor, Depok. Sehingga untuk capaian wilayah lima kecamatan itu menjadi nggak fokus. Kemudian ditutup," kata Mamad.
Kendati demikian, Mamad belum bisa memastikan jumlah atau persentase warga luar DKI yang vaksinasi di GOR Ciracas.
"Karena jumlah warga luar DKI yang dilayani itu sangat besar. Walaupun kami juga nggak bisa hitung, berapa banyaknya yang dari luar," ujar Mamad.
Adapun vaksinasi massal di GOR Ciracas dimulai sejak 24 Juni 2021 lalu dan rencananya akan berakhir pada 17 Agustus 2021. Namun, harus ditutup dua hari lebih cepat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/16/15372111/sentra-vaksinasi-di-gor-ciracas-ditutup-dialihkan-ke-puskesmas-kecamatan