Salin Artikel

Pemotor Mengaku "Orang Metro" yang Marahi Pengendara Mobil Minta Maaf

Perseteruan antara BDP dan Jamico diketahui terekam dalam video yang viral di media sosial.

BDP meminta maaf melalui sebuah video klarifikasi yang ia buat bersama Jamico.

"Saya ingin melakukan klarifikasi atas kejadian yang terjadi di Jalan Latumenten tanggal 17 Agustus 2021. Dengan ini saya ingin meminta maaf atas perbuatan saya, tingkah laku saya, ucapan saya yang mungkin menyinggung banyak pihak," kata BDP dalam sebuah video yang diterima Kompas.com, Jumat (20/8/2021).

BDP berjanji tak akan mengulangi hal serupa.

"Saya mohon maaf, saya tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi dan saya tidak akan pernah melakukan hal-hal yang begitu negatif," lanjutnya.

Sementara itu, Jamico mengaku tak akan memperpanjang permasalahan ini.

"Sudah diselesaikan secara kekeluargaan, masalah ini kami anggap selesai sampai di sini dan tidak akan memperpanjang ke depannya," kata Jamico dalam video yang sama.

Diketahui, Jamico sebelumnya melaporkan kasus tersebut melalui akun resmi Instagram Polres Jakarta Barat, @polres_jakbar. Dari situ, Jamico diarahkan untuk membuat laporan resmi di Mapolsek Tanjung Duren.

Aparat dari Polsek Tanjung Duren pun segera menyelidiki kasus.

"Alhamdulillah tak memakan waktu lama, pelaku akhirnya berhasil diamankan dan pelaku pengancaman bukan anggota Polda Metro," kata Kapolsek Tanjung Duren Kompol Rosana Albertina Labobar dalam keterangan, Jumat.

Namun, proses hukum kasus ini tak dilanjutkan lantaran dua pihak yang berseteru telah berdamai dan membuat surat perjanjian.

Sebelumnya, Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo juga telah memastikan bahwa BDP merupakan warga sipil.

Menurut Ady, tak ditemukan tindak kekerasan seperti yang dituliskan dalam keterangan video yang viral.

"Hanya cekcok sebatas pengendara tapi tidak ada unsur pidana yang kami temukan," imbuh Ady.

Isi video

Adapun video tersebut berdurasi 43 detik. Video itu memuat rekaman perjalanan warga yang ada di dalam mobil.

Namun, tidak ada wajah orang yang berseteru dalam video tersebut.

Di awal video, terlihat pengendara mobil mulanya melaju di jalan yang terdiri dari tiga lajur. Mobil tampak melaju di lajur tengah. Tak terlihat ada pengendara lain di jalanan.

Setelah beberapa detik video berjalan, tampak beberapa motor keluar dari area bangunan di sebelah kiri jalan.

Salah satu pemotor langsung melaju di lajur tengah, tepat di depan mobil, sedangkan pemotor lainnya melaju di lajur kiri.

Laju mobil melambat lantaran ada motor yang masuk ke lajurnya. Dalam hitungan detik, terdengar bunyi klakson.

Tak lama, terdengar juga bunyi menyerupai pukulan ke badan mobil. Laju mobil kembali melambat.

"Kenapa?" seru seorang pria dalam video dengan nada tinggi, tak lama setelah bunyi menyerupai pukulan ke mobil terdengar.

"Hati-hati dong," ujar pria lainnya.

"Kau tahu saya? Kau tahu saya?" kata pria pertama dengan suara makin kencang.

Pria pertama kemudian menyuruh pria kedua untuk parkir.

"Enggak usah pukul-pukul gitu bos. Saya kan klakson biar enggak kena," kata pria kedua.

Laju mobil tampak melambat kemudian terhenti, kemudian suara klakson panjang terdengar.

"Eh saya orang metro," kata pria pertama di tengah-tengah suara klakson.

"Saya baik-baik sama kau kan," sambung pria pertama.

"Tapi situ yang marah-marah duluan pukul mobil saya," balas pria kedua.

"Kenapa? Kenapa?" tanya pria pertama, lagi-lagi dengan nada kencang.

"Kamu kan ya langsung keluar gitu," sahut pria kedua.

Belakangan diketahui bahwa pria pertama adalah BDP dan pria kedua adalah Jamico.

Kronologi

Keterangan dari video tersebut juga menerangkan kronologi kasus.

"Tengah malam dan jalanan kosong kecepatan mobil 50/60 km/jam dan saya konsisten ada di jalur tengah, tiba2 keluar beberapa motor dari komplek latumenten dan langsung pindah 2 jalur, wajar kalau di klakson, tapi ternyata tsk yang motor nya nmax (ga pakai helm dan lampu blk ada kelip2 biru ) langsung beringas mukul mobil dan teriak2, dan ngaku ANGGOTA METRO," tulis keterangan video lebih lanjut.

Sementara itu, Ady juga memaparkan kronologi yang didapat polisi setelah memeriksa dua orang pemotor yang ada di lokasi kejadian, BDP dan AS.

Menurut keterangan dari BDP dan AS, peristiwa tersebut terjadi pada 17 Agustus 2021, sekitar pukul 01.30 WIB.

"Pada saat BDP dan AS keluar dari Kompleks Ruko Grogol Permai, tiba-tiba ada mobil warna putih membunyikan klason dengan suara kencang," kata Ady.

BDP dan AS terkejut akan klakson yang dibunyikan pengendara mobil sehingga memicu adu mulut di antara pemotor dan pengendara mobil.

"Tidak ada kontak fisik maupun pengrusakan mobil di TKP (tempat kejadian perkara), lalu pengendara mobil dan pengendara sepeda motor sama-sama meninggalkan TKP," tutur Ady.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/20/12460651/pemotor-mengaku-orang-metro-yang-marahi-pengendara-mobil-minta-maaf

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke