Salin Artikel

6.535 Nakes di Tangsel Tunggu Giliran Suntik Booster Covid-19

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebanyak 6.535 tenaga kesehatan (nakes) di Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini masih menunggu giliran vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan, jumlah Nakes penerima vaksin dosis satu di wilayahnya berjumlah 11.806 jiwa.

Sebanyak 10.306 di antaranya sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis dua, hingga Minggu (29/8/2021) kemarin.

"Cakupan dosis dua Nakes 10.306 jiwa dari total 11.806 penerima dosis pertama," ujar Allin dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).

Di sisi lain, lanjut Allin, terdapat 5.271 nakes di Tangsel yang sudah mendapatkan jatah booster atau penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga.

Dengan begitu, masih ada 6.535 Nakes yang hingga kini belum menjalani penyuntikan booster dari total penerima vaksin Covid-19 dosis pertama.

"Dosis ketiga sudah 59 persen dari target Nakes, atau 5.271," kata Allin.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Tangsel sudah mulai melakukan vaksinasi booster secara bertahap. Saat ini, pelaksanaannya masih dikhususkan untuk Nakes.

"Untuk booster, tenaga kesehatan sudah, di luar tenaga kesehatan dipastikan enggak ada," ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Jumat (27/8/2021).

Menurut Benyamin, vaksinasi booster harus dilakukan secara bertahap karena ketersediaan vaksin Moderna di Tangerang Selatan masih terbatas.

"Sekarang baru 5.101 jiwa. Memang bertahap saja, karena ketersediaan Moderna," kata Benyamin.

Kendati demikian, terdapat pejabat Pemerintah Kota Tangsel yang mengaku sudah mendapatkan jatah dosis ketiga, meski belum semua nakes disuntik booster.

Salah satunya adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selayan Taryono. Dia mengaku sudah disuntik vaksin dosis ketiga sekitar tiga pekan lalu.

"Alhamdulillah saya sudah vaksin Sinovac lengkap dua dosis. Booster-nya sudah juga, pakai Moderna," ujar Taryono, Jumat (27/8/2021).

Menurut Taryono, dia menjalani vaksinasi booster di rumah sakit karena aktivitasnya di lapangan cukup padat, yakni mengurus vaksinasi anak usia 12-17 tahun dan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Sudah lama itu, sekitar tiga mingguan lalulah, diundang ke rumah sakit. Kebetulan sudah booster karena kan aktivitas saya luar biasa," ungkap Taryono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/30/11085581/6535-nakes-di-tangsel-tunggu-giliran-suntik-booster-covid-19

Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke