Salin Artikel

Antisipasi Siswa Sakit Saat PTM, SMPN di Kota Tangerang Kerja Sama dengan Puskesmas

Sebagaimana diketahui, PTM terbatas telah diizinkan untuk dilaksanakan di Kota Tangerang.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Eni berujar, tiap SMP negeri wajib bekerja sama dengan puskesmas agar pihak sekolah dapat menangani siswa yang sakit.

"Misalkan ada murid SMP yang suhu tubuhnya naik setelah PTM, nanti pihak sekolah dan puskesmas langsung menangani dulu, sebelum dia (murid yang sakit) pulang," paparnya saat ditemui, Selasa (1/9/2021).

"Jadi ditangani dulu oleh sekolah dan puskesmas, sebelum dia dijemput oleh orangtuanya atau diantar puskesmas," sambung dia.

Eni menyatakan, kerja sama antara sekolah dan puskesmas merupakan salah satu bentuk penunjang skema PTM yang wajib dilakukan.

Selain itu, Dindik juga mewajibkan seluruh SMP negeri untuk mengikuti standar operasi prosedur (SOP) pelaksanaan skema belajar di sekolah.

Salah satu SOP yang wajib diterapkan adalah jumlah siswa di setiap kelas maksimal hanya 50 persen dari kapasitas ruangan.

"Jadi, misal di hari Senin dan Selasa yang masuk kelas 1 dan setiap kelas maksimal diisi 50 persen murid. Selanjutnya, Rabu dan Kamis yang masuk kelas 2, setiap kelas juga 50 persen murid," tutur Eni.

SOP lainnya, yaitu tiap sekolah wajib memasang wastafel dan hand sanitizer di depan kelas, serta memiliki petugas khusus untuk mengecek suhu murid-muridnya.

Setiap SMP negeri juga wajib memiliki Satgas Covid-19 yang bertanggung jawab atas infrastruktur masing-masing sekolah.

Kinerja dari satgas tersebut diawasi Dindik Kota Tangerang.

"Kami juga menyiapkan masker cadangan. Takut nanti ada siswa yang dari rumah cuma bawa satu, lalu nanti terlepas dan terjatuh. Nah makanya ada masker cadangan itu," papar Eni.

Dia menyatakan, setiap murid SMP negeri nantinya wajib membawa bekal dan alat tulis sendiri dari rumah.

Selama di sekolah, antarsiswa tidak diizinkan meminta bekal atau meminjam alat tulis.

"Untuk bekal itu, nanti disediakan break time. Mereka tidak diizinkan untuk makan di luar dan hanya boleh makan di dalam kelas," ucapnya.

Eni menyatakan, SMP negeri di wilayah itu tidak diizinkan membuka kantin. Pedagang kaki lima (PKL) juga tidak diizinkan untuk membuka lapaknya di area sekolah.

Hal itu dilakukan untuk mencegah timbulnya kerumunan siswa setelah jam sekolah.

"Jika kedapatan ada PKL yang buka saat PTM, sekolahnya yang kami tutup. Sekolahnya yang tidak diizinkan PTM lagi," tegas Eni.

"Kami memang sangat berhati-hati sekali ya untuk menggelar PTM ini. Kami tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sambungnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/01/19071821/antisipasi-siswa-sakit-saat-ptm-smpn-di-kota-tangerang-kerja-sama-dengan

Terkini Lainnya

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke