Salin Artikel

Dua Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Jalani Operasi, Kondisinya Masih Tak Stabil

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak empat narapidana (napi) korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang dijadwalkan akan dioperasi di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, hingga Kamis (9/9/2021) ini.

Adapun total napi yang dirawat di RS itu ada tujuh orang. Tiga orang yang tak dijadwalkan untuk dioperasi dirawat di ruang rawat inap.

Namun, Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani berujar, hanya ada dua warga binaan yang dioperasi dari empat napi yang dijadwalkan.

"Baru dua. Jadi memang tadi satu siang, nambah lagi tadi satu operasi. Jadi baru dua," ucapnya dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Kamis.

Dua napi yang tidak jadi dioperasi itu karena kondisi tubuhnya tidak memungkinkan untuk dioperasi.

Hilwani menyatakan, operasi yang dilakukan kepada dua napi tersebut berjalan dengan lancar.

Adapun keduanya menjalani operasi untuk luka bakar yang mereka alami.

Namun, sayangnya, kondisi kedua napi itu kembali tidak stabil lagi.

"Korban, hasil operasinya berjalan dengan lancar cuma kondisinya kembali lagi tidak stabil ya," ungkapnya.

Untuk menangani dua napi yang baru menjalani operasi, pihak RS bakal fokus terhadap pemulihan tanda-tanda vitalnya.

"Sampai saat ini kita fokus pada pemulihan tanda-tanda vitalnya," kata Hilwani.

Dokter jaga ICU bedah RSUD Kabupaten Tangerang Santika Budi Andyani sebelumnya mengatakan derajat luka bakar keempat orang itu berbeda-beda, mulai dari 13,5-98 persen.

"Yang tiga orang ini sekitar 50-98 persen, untuk yang sedang lagi jalan operasi ini (derajat luka bakarnya) 13,5 persen," papar Santika kepada awak media, Kamis.

Dia menyatakan, napi dengan derajat luka bakar 13,5 persen memiliki peluang untuk bertahan hidup yang cukup tinggi.

Sementara itu, tiga napi yang derajat luka bakarnya di atas 50 persen cenderung memiliki peluang untuk bertahan hidup yang sedikit.

Pasalnya, ketiga warga binaan tersebut mengalami gangguan multiorgan.

"Cuma untuk kondisi (kadar luka bakar) yang di atas 50 persen memang agak sulit ya karena sudah terjadi gangguan multiorgan," urai Santika.

"Kami juga sudah kolaborasi antara bagian anestesi konsultan ICU kami, bedah plastik, juga bagian penyakit dalam," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/09/20480311/dua-napi-korban-kebakaran-lapas-tangerang-jalani-operasi-kondisinya-masih

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke