Salin Artikel

Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Depok, Niat Melerai Perkelahian tapi Berujung Tewas Ditusuk

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI AD Sertu Yorhan Lopo ditemukan tewas di semak-semak di kawasan Patoembak, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/9/2021) pagi.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai tewasnya anggota TNI tersebut di sini:

1. Bermula dari konflik dua orang

Informasi yang berhasil dihimpun polisi dari pelaku, I (28), menunjukkan bahwa peristiwa berawal dari konflik yang terjadi antara M dan A.

M memanggil teman-temannya, termasuk I, untuk membantunya “menyelesaikan” konflik tersebut.

Di tengah pertikaian, I yang baru saja datang menusuk A dan mengenai paha kanannya, ujar Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar, Jumat (24/9/2021).

Kemudian, Sertu Yorhan Lopo yang dituakan di komunitas tersebut dipanggil untuk melerai pertikaian.

2. Anggota TNI ditusuk di dada

Menurut Imran, kedatangan Sertu Yorhan Lopo niatnya baik, yakni untuk melerai pertikaian yang terjadi.

“Tetapi secara spontan tersangka (I) langsung menusuk pisau tepat di dada sebelah kiri korban,” papar Imran.

Sertu Yorhan Lopo kemudian berjalan kaki sekitar 50 meter dari lokasi kejadian untuk mencari bantuan, tetapi keadaan gelap gulita.

Ia berakhir di semak-semak dan meninggal di situ, jelas Imran.

3. Pelaku tidak tahu Sertu Lopo meninggal

Tersangka mengaku tidak mengetahui bahwa perbuatan yang ia lakukan secara sadar itu telah mengakibatkan Sertu Yorhan Lopo tewas.

Atas perbuatannya, I dikenakan Pasal 338 atau 351 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara, beber Imran.

I kemudian meminta maaf kepada Kolonel Nurdin, Komandan Menzikon Puziad, satuan tempat Sertu Lopo bertugas.

"Saya minta maaf, Bapak, untuk perlakuan saya kepada anggota Bapak," kata I kepada Nurdin.

“Terutama buat keluarganya, saya minta maaf, terima kasih."

4. Alasan I tikam Sertu Lopo

I mengaku tidak memiliki masalah dengan Sertu Lopo. Hanya saja, kedatangan anggota TNI tersebut ke lokasi pertikaian membuat I salah paham.

Ia mengira Sertu Lopo berniat untuk menyerang dirinya.

“Saya tidak ada masalah sama dia (Lopo). Waktu itu dia ada di TKP, jadi saya pikir mungkin mau maju (untuk menyerang)," bebernya.

Kapolres Metro Depok menyampaikan bahwa I telah menyiapkan pisau ketika datang ke lokasi pertikaian. Pisau yang digunakan adalah pisau lipat.

(Penulis : Vitorio Mantalean/ Editor : Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/24/17033471/fakta-pembunuhan-anggota-tni-di-depok-niat-melerai-perkelahian-tapi

Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke