Salin Artikel

Saat Anies-Riza Tak Kompak Sampaikan Pandangan di Depan Publik

Namun pasangan Anies-Sandiaga kurang dari setahun dalam memimpin Jakarta. Sandiaga, yang merupakan kader Partai Gerindra, kemudian mengundurkan diri dari posisi wakil gubernur DKI Jakarta pada 10 Agustus 2018. Dia ingin maju sebagai wakil presiden pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Sandiaga berpasangan dengan Prabowo Subianto. Pasangan Prabowo-Sandi gagal dalam pemilihan itu.

Anies sempat berkerja tanpa ada wakil gubernur selama setahun lebih.

Kader Partai Gerindra yang lain, yaitu Ahmad Riza Patria, lalu menggantikan Sandiga sebagai wakil gubernur Jakarta. Riza dilantik Presiden Joko Widodo pada 15 April 2020 setelah melalui pemilihan di DPRD DKI Jakarta. Saat itu Riza bersaing dengan politikus PKS, Nurmansjah. Riza mendapat 81 suara,  Nurmansjah 17 suara.

 Anies-Riza beberapa kali tak kompak

Sejauh ini, selama sekitar satu  tahun enam bulan berpasangan sebagai gubernur dan wakil gubernur, Anies dan Riza beberapa kali tampak tak sejalan dalam membuat pernyataan kepada publik. Anies beberapa kali tampil mengoreksi pernyataan Riza. Riza juga pernah mengoreksi pernyataan Anies.

Tahun 2021 ini, terhitung lima kali Anies dan Riza memiliki pandangan berbeda yang terekam media masa.

Perbedaan pandangan terlihat saat Riza menyebut Pemprov DKI Jakarta akan mendiskusikan dan meneliti opsi lockdown pada akhir pekan untuk menangani penyebaran Covid-19.

"Nanti tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan (lockdown akhir pekan) dari DPR RI dimungkinkan," kata Riza.

Tiga hari berselang, Anies membuat pernyataan yang membantah Riza. Anies mengunggah pernyataannya itu melalui video yang diunggah di YouTube.

"Jakarta tidak pernah merencanakan penerapan kebijakan lockdown akhir pekan. Berita tentang kebijakan lockdown itu adalah wacana yang berkembang di masyarakat dan media," kata Anies.

Dia bahkan menyebut DKI Jakarta tidak pernah mempertimbangkan opsi itu karena menilai lockdown akhir pekan bukan solusi yang harus diambil.

Bantah pernyataan di depan Riza dan awak media

Koreksi Anies terhadap pernyataan Riza Patria juga terjadi Mei 2021 saat Riza meminta agar para pemudik tidak membawa kerabat mereka ke Jakarta.

"Kami mohon maaf bagi yang kembali ke Jakarta untuk tidak membawa (kerabat) seperti tahun-tahun selama ini, dari dulu setiap habis Lebaran itu yang pulang kampung membawa temannya, saudaranya ke Jakarta," kata Riza.

Anies kemudian mengoreksi pernyataan Riza itu di depan wartawan saat ditemui di lobi Blok G Balai Kota DKI Jakarta. Saat itu, Anies sedang berdiri bersama Riza dan langsung menyebut kebijakan Jakarta tidak pernah melarang orang masuk ke Jakarta.

"Saya ingin garis bawahi bahwa kebijakan Jakarta tidak pernah melarang orang masuk Jakarta," tutur dia.

Anies mengatakan, semua antisipasi pencegahan Covid-19 di Jakarta bukan bermaksud melarang orang masuk ke Jakarta. Sebab, menurut Anies, Jakarta merupakan bagian dari Indonesia yang bisa didatangi kapan saja oleh warga Indonesia.

"Jadi ini bukan pelarangan masuk Jakarta, karena Jakarta bagian dari Indonesia, siapa saja penduduk Indonesia bisa datang ke kota mana saja," ujar dia.

Riza sebut Anies minta pemerintah pusat turun tangan soal penanganan Covid-19

Perbedaan lainnya terjadi saat Riza menyebut Anies meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek. Pernyataan Riza itu dilontarkan pada 19 Januari 2021 dan dikoreksi Anies pada 8 Februari 2021.

Anies mengatakan, pernyataan Riza yang menyebut DKI Jakarta meminta pemerintah pusat mengambil alih pencegahan penanganan Covid-19 salah.

"Ingat, waktu itu sampai ramai disebut Jakarta angkat tangan atau apa, sama sekali bukan! Jakarta menginginkan agar daerah-daerah (Bodetabek) itu juga meningkatkan kapasitas untuk perawatan. Dan yang bisa membantu pemerintah pusat, karena kami pun dibantu pemerintah pusat," ujar Anies.

Riza sebut dilarang main skateboard di trotoar, Anies justru izinkan

Maret 2021, Riza kembali berbeda pandangan dengan Anies, Riza saat itu melarang penggunaan skateboard di trotoar karena memang trotoar diperuntukkan para pejalan kaki.

"Olahraga skateboard di trotoar tidak boleh. Kan ada tempat yang sudah disiapkan. Pemprov menyiapkan (tempat bermain), pemerintah pusat di Senayan juga menyiapkan. Jadi kalau di situ (trotoar) warga banyak yang keberatan dan protes," kata Riza.

Pernyataan tersebut rupanya berseberangan dengan yang disampaikan Anies kepada pemain skateboard Satria Vijie.

Satria mengaku bertemu Anies dan mendapat restu menggunakan trotoar Jakarta untuk bermain skateboard.

Anies hanya menyebut agar pemain skateboard menghormati pejalan kaki, menjaga kebersihan trotoar, dan menerapkan protokol kesehatan saat bermain skateboard.

Riza merasa pernyataan Anies soal penutupan Holywings kurang tepat

Perbedaan lainnya terjadi terkait sanksi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada Holywings Cafe yang melanggar protokol kesehatan.

Anies menyebutkan, hukum yang dijatuhkan kepada Holywings adalah penutupan operasional sampai pandemi Covid-19 selesai.

"Kami akan melakukan tindakan dan pelanggaran-pelanggaran seperti yang dilakukan Holywings kemarin, itu tidak akan dibiarkan dan ditutup sampai pandemi selesai. Makanya, saya katakan ini pesan bagi semuanya," kata Anies pada 9 September 2021.

Malamnya, Riza mengoreksi Anies. Riza mengatakan, penutupan operasional Holywings bukan sampai pandemi berakhir, melainkan sampai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selesai.

Menurut Riza, berakhirnya pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi dan bisa terjadi bertahun-tahun. Karena itu, sebutan sanksi penutupan sampai pandemi berakhir kurang tepat.

"Bukan sampai pandemi selesai, sampai PPKM selesai. Kalau pandemi bisa bertahun-tahun," ujar Riza.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/13/05000081/saat-anies-riza-tak-kompak-sampaikan-pandangan-di-depan-publik

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke