Salin Artikel

Persiapan PTM SD di Kota Tangerang, Siswa Divaksinasi hingga Orangtua Juga Wajib Disuntik Vaksin Covid-19

Skema tersebut selama ini diketahui baru diterapkan di SMP negeri dan swasta yang ada di Kota Tangerang.

Oleh karena itu, Pemkot Tangerang melakukan sejumlah persiapan mulai dari pelaksanaan vaksinasi siswa SD hingga penerapan syarat khusus berkait penerapan skema PTM terbatas.

Berikut merupakan rangkuman fakta berkait penerapan skema PTM terbatas jenjang SD di Kota Tangerang:

Vaksinasi siswa SD berusia 12 tahun

Pemkot Tangerang menggelar vaksinasi Covid-19 bagi siswa SD yang sudah berusia 12 tahun mulai Senin (18/9/2021).

Pelaksanaan vaksinasi tersebut berlangsung pada 18-27 Oktober 2021.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, pihaknya menargetkan sekitar 5.305 murid SD berusia 12 tahun yang akan menerima vaksin Covid-19.

"Jumlah sasaran (vaksinasi SD berusia 12 tahun) ada 5.305," ucapnya, Senin.

Dia menyatakan, vaksinasi tersebut digelar menjelang penerapan PTM terbatas jenjang SD.

Rencananya, kata Arief, penerapan PTM terbatas jenjang SD di Kota Tangerang bakal berlangsung mulai 25 Oktober 2021.

Di sisi lain, pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi Covid-19, masih ada murid SD yang tidak membawa data diri.

Politikus Demokrat itu menyebutkan, murid SD yang tidak membawa data diri tetap disuntik vaksin Covid-19.

Pasalnya, pihak SD sudah memiliki nama murid masing-masing yang ditargetkan sebagai penerima vaksin Covid-19.

45 SD gelar PTM

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menyatakan, jumlah sekolah yang bakal menggelar PTM pada Senin pekan depan baru 10 persen dari total SD yang ada di wilayah itu.

"Total ada 448 sekolah, yang boleh (PTM) ada 45, sekitar 10 persennya," tutur Jamaluddin, Senin.

Jamaluddin menyatakan, penerapan PTM terbatas untuk jenjang SD memang digelar secara bertahap.

Orangtua murid wajib divaksinasi Covid-19

Arief menegaskan, ada persyaratan yang harus dipenuhi orangtua siswa yang ingin anaknya mengikuti PTM terbatas jenjang SD.

Syarat tersebut, yakni orangtua siswa SD bersangkutan sudah harus divaksinasi Covid-19.

"Kami wajibkan orangtua yang pengin anaknya sekolah tatap muka, harus divaksin (Covid-19) dan bisa menunjukkan kartu vaksin," kata Arief.

Tak hanya orangtua, seluruh kerabat siswa yang berusia di atas 12 tahun juga harus sudah divaksinasi Covid-19.

Nantinya, pihak SD yang akan melakukan pendataan atas surat vaksinasi Covid-19 dari orangtua serta kerabat murid SD yang hendak mengikuti PTM.

Arief mengungkapkan, pihaknya mewajibkan penyertaan surat itu lantaran kebanyakan murid-murid SD belum berusia 12 tahun alias belum bisa disuntik vaksin Covid-19.

Tetap PJJ jika orangtua belum divaksinasi Covid-19

Jamaluddin menyebutkan, murid SD di sana harus mengikuti skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) alias daring (online) jika orangtuanya belum divaksinasi Covid-19.

"Syarat untuk mengikuti PTM SD, semua yang hadir di PTM adalah anak yang orangtuanya sudah divaksin Covid-19, itu bisa dizinkan," kata Jamaluddin.

"Jadi kalau orangtuanya belum divaksin Covid-19 belum diizinkan (mengikuti PJJ) dan tetap masih virtual," sambungnya.

Dengan demikian, syarat terkait sudah divaksinasi Covid-19 tidak dibebankan kepada murid SD yang belum berusia 12 tahun.

Pasalnya, anak di bawah 12 tahun memang belum bisa disuntik vaksin Covid-19.

80 persen orangtua murid inginkan PTM jenjang SD

Di sisi lain, Jamaluddin mengeklaim bahwa sebanyak 80 persen orangtua murid SD menginginkan agar skema PTM terbatas diterapkan.

Menjelang penerapan skema tersebut, pihaknya mulai mempersiapkan sejumlah hal.

Beberapa hal yang disiapkan seperti uji coba atau simulasi PTM jenjang SD, menyosialisasikan skema itu ke orangtua siswa, serta menyiapkan infrastruktur PTM terbatas.

"Sudah uji coba. Kami sedang menyiapkan untuk penerapannya di sekolah, sosialisasi, minggu ini kami mantepin, dan Senin depan Insya Allah kami buka 45 sekolah," kata Jamaluddin.

Dia menambahkan, aturan yang akan diterapkan saat PTM jenjang SD masih serupa dengan aturan yang diterapkan saat PTM jenjang SMP.

Salah satunya, yakni kapasitas murid di setiap kelas di sebuah SD maksimal 50 persen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/19/08095071/persiapan-ptm-sd-di-kota-tangerang-siswa-divaksinasi-hingga-orangtua-juga

Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke