Saat itu, Dadang merasa bus Transjakarta yang ia tumpangi melaju normal dari kawasan Pluit, Jakarta Utara. Ia hendak menuju Bekasi untuk bekerja.
Namun, sesampainya di Halte Cawang-Ciliwung, bus yang ia tumpangi menghantam bus di depannya.
"Duduk di paling belakang, 'mental' sampai ke tengah. Saya bangun sendiri, cuma nggak bisa napas dan masih sadar," kata Dadang saat ditemui wartawan di RS Budhi Asih, Jakarta Timur, Selasa (26/10/2021).
Saat itu, pintu bus tertutup. Dadang memutuskan keluar melalui jendela yang kacanya sudah pecah.
"Saya turun dari pecahan-pecahan kaca depan bus itu sambil jalan biasa," ujar Dadang.
Dadang juga melihat banyak darah dalam bus yang ia tumpangi.
"(Penumpang) tergeletak, semua ada darah," kata dia.
Akibat kecelakaan itu, Dadang mengalami benjol di bagian kepala. Ia mengaku masih trauma.
Kesaksian juga diungkapkan, Hilaludin, penumpang bus Transjakarta yang sedang 'ngetem'.
Hilaludin mendengar dentuman saat bus belakang menghantam bus yang ia tumpangi.
"Saya di bus pertama. Duduknya di belakang. Kayak meledak, langsung "bruk". Saya pikir itu ponsel meledak. Kaca pada pecah," ujar Hilaludin.
Hilaludin mencoba bangun setelah terjatuh. Pandangannya kabur.
"Kepala saya agak pening. Sakit kagetnya, saya panas dingin. Saya istirahat sejenak," kata Hilaludin.
Hilaludin mengalami patah tulang kaki kanan akibat kecelakaan itu.
Kecelakaan maut dua bus transjakarta terjadi Halte Cawang-Ciliwung, Senin kemarin.
"Korban seluruhnya ada 39, dua meninggal dunia, 37 luka-luka," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, Senin.
Salah satu korban yang tewas itu adalah sopir bus transjakarta yang menabrak dari belakang.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, sopir itu dievakuasi dalam keadaan terjepit.
"Yang paling sulit (dievakuasi) di belakang kemudi ya, korban itu terjepit oleh stang kemudi dan dasbor," ujar Gatot.
PT Transportasi Jakarta mengucapkan rasa belasungkawa terkait kecelakaan maut dua bus transjakarta di sekitar MT Haryono itu.
"Saya mewakili seluruh manajemen dan keluarga besar PT Transportasi Jakarta mengucapkan rasa belasungkawa sebesar-besarnya dan mendoakan agar para korban bisa lekas pulih serta diberikan ketabahan untuk keluarga korban yang meninggal," kata Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi di Jakarta, Senin.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, PT Transjakarta akan menanggung seluruh biaya pengobatan para korban.
Dia meminta agar korban dan keluarga korban tenang dan tidak memikirkan soal biaya pengobatan sampai pulih.
"Saya ingin memastikan pada semua bahwa mereka supaya tenang, seluruh biaya untuk perawatan sampai pulih nanti akan diselesaikan oleh Transjakarta," ujar Anies dalam rekaman suara, Senin (25/10/2021).
Anies mengatakan, tidak hanya biaya pengobatan, korban yang pendapatan hariannya terganggu akibat kecelakaan akan diganti oleh Transjakarta.
Dia mengaku sempat mengobrol dengan beberapa korban tabrakan Transjakarta. Para korban memerlukan penanganan cepat.
"Tapi secara umum kita percayakan kepada tim medis untuk melakukan yang harus dikerjakan," ucap Anies.
Anies menekankan kembali keluarga korban agar tidak memikirkan biaya perawatan medis.
"Bagi keluarga, jangan khawatir soal pembiayaan," ucap Anies
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/26/18535251/cerita-korban-kecelakaan-transjakarta-duduk-di-belakang-terpental-ke