Salin Artikel

Persiapan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Jakarta, Dinkes DKI Akan Edukasi Orangtua

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, edukasi yang akan diberikan tentang kesadaran dan manfaat dari vaksinasi Covid-19.

"Semangatnya kita jaga, sekarang kesempatan untuk lebih mudah bisa divaksin kita memberikan edukasi, kesadaran tentang manfaat vaksin," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (4/11/2021).

Dwi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah lama menunggu kabar baik izin penyuntikan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.

Kesempatan untuk penyuntikan tersebut, kata Dwi, tidak boleh dilewatkan begitu saja oleh para orangtua, agar anak-anak mereka bisa terlindungi dari penularan Covid-19.

"Kalau ada orangtua yang belum setuju, kita berusaha untuk memberikan kesadaran bahwa manfaat vaksinasi sangat besar untuk melindungi orang yang divaksin maupun orang lain," tutur Dwi.

Pemprov DKI Jakarta optimistis vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun bisa berjalan dengan baik.

Berkaca dari vaksinasi remaja usia 12-17 tahun, DKI sudah memberikan vaksinasi untuk 861.366 remaja.

"Itu setara dengan 86 persen tanpa memandang tempat tinggal ya, itu semua yang divaksin di Jakarta," kata Dwi.

Dia berharap optimisme tersebut bisa tetap dijaga mulai dari kesadaran orangtua, kesadaran anak dan lingkungan tempat tinggal yang mendukung proses vaksinasi.

Terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun, Dwi mengatakan saat ini Pemprov DKI Jakarta masih menunggu regulasi resmi dari pemerintah pusat.

Begitu juga dengan petunjuk teknis penyuntikan yang diatur oleh pemerintah pusat.

"Kita kembali menunggu regulasi Kemenkes kapan boleh diberikan, karena lebih teknis belum dikeluarkan oleh Kemenkes," tutur Dwi.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi sebelumnya memperkirakan, program vaksinasi untuk anak baru dapat dilakukan pada awal 2022.

Kemenkes masih berkonsultasi untuk mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan organisasi profesi lainnya.

Nadia mengatakan, konsultasi itu untuk memastikan teknis pelaksanaan vaksinasi untuk rentang usia 6-11 tahun, seperti proses screening, penanganan efek samping, hingga dosis yang dibutuhkan.

Selain itu, Kemenkes membutuhkan tambahan 25 hingga 30 juta dosis vaksin Sinovac dalam program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun.

Nadia menuturkan, pesanan vaksin saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi pada anak.

"Kita harus melakukan upaya pemenuhan vaksin ini dengan menambah sekitar 25-30 juta dosis tambahan vaksin Sinovac, karena pesanan yang saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin pada rentang usia anak," ujar Nadia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/04/09050451/persiapan-vaksinasi-anak-usia-6-11-tahun-di-jakarta-dinkes-dki-akan

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke