JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta memasuki pekan ketiga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1, namun trafik penumpang masih membuat pengelola bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) meringis.
Keadaan ini diungkapkan Parto, salah satu pengelola PO Tiara Mas di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Kata dia, saat ini belum juga terjadi peningkatan jumlah penumpang meski sudah mulai memasuki akhir tahun.
"Terminal Merak sampai Terminal Pulo Gebang terhitung masih sepi," ungkap Parto saat dikonfirmasi, Rabu (24/11/2021).
Kata Parto, keadaan ini tidak hanya terjadi di Terminal Kalideres, melainkan juga di pemberangkatan penumpang dari berbagai terminal Jakarta dan Banten, mulai dari Terminal Merak di Banten hingga Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Sebagai informasi, untuk menyiasati agar jumlah penumpang mencukupi, operator bus akhirnya memutuskan untuk menggabungkan penumpang dari berbagai terminal yang searah, guna mengoptimalkan operasional di situasi yang serba mencekik ini.
Parto menyebut, untuk rute tujuan akhir Bima, yang juga berhenti di Surabaya dan Bali, pihaknya masih harus gigit jari dengan mengangkut paling banyak 15 penumpang saja per hari.
"Dari Merak sampai Pulo Gebang itu paling banyak 15 orang saja. Masih sangat sepi, belum berubah," jelas dia.
Keadaan ini sangat berbeda bila dibandingkan sebelum Covid-19 melanda Indonesia. Kata Parto, pada akhir 2019, setidaknya pihaknya bisa memberangkatkan dua bus menuju Bima setiap harinyam
"Dulu itu bisa dua bus berangkat sehari. Satu busnya itu 32 bangku, jadi ada 64 penumpang. Beda dengan sekarang, dulu bisa empat kalinya," kata dia.
Lebih jauh ia berharap keadaan bisa segera membaik, dan masyarakat mau segera berpergian menggunakan bus.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/24/13222341/sudah-ppkm-level-1-po-bus-masih-meringis-karena-cuma-angkut-15-penumpang