Banjir akibat air pasang laut ini menutupi sebagian jalan dan meluber hingga ke pemukiman warga.
Salah satu warga di RT/3 RW/8 , Wahyu (26) mengatakan, air mulai naik sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut Wahyu, saat ini kondisi air di wilayahnya sudah setinggi lutut orang dewasa.
"Ya banjir di rumah saya ini udah mulai tinggi kira-kira selutut orang dewasa. Air juga mulai masuk ke dalam rumah, warga di sini juga pada pindahin barang-barangnya ke atas ke tempat yang lebih tinggi," kata Wahyu kepada Kompas.com, Sabtu.
Kendaraan roda dua dan roda empat diminta putar balik karena tak dapat melintas akibat air yang sudah tinggi.
Beberapa pengendara juga nampak mendorong motornya yang mogok.
Wahyu menyebut, setiap ada truk atau kendaraan besar yang lewat, sudah pasti air masuk ke dalam rumahnya.
Wahyu tinggal bersama enam anggota keluarga di rumah kontrakan yang jaraknya tak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa.
Warga lainnya, Nurhasanah juga merasakan hal yang sama. Bahkan pintu rumah Nurhasanah jebol akibat diterjang banjir rob.
"Naiknya sekitar jam setengah 8, air masuk ke rumah jam 8, air dari belakang, (pintu) jebol dari air yang di belakang," kata Nurhasanah.
Ibu dua anak itu tak sempat mengangkat barang-barang di rumahnya karena banjir dengan cepat masuk ke dalam rumah.
Menurut Nushasanah, kondisi banjir rob ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun kemarin juga banjir, cuma enggak separah begini," ujarnya.
Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok Jakarta sebelumnya memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir Jakarta Utara agar mewaspadai banjir rob.
Prakirawan BMKG Arinda Rizky mengatakan, pasang maksimum air laut diprediksi akan berlangsung selama sepekan ke depan.
"Diimbau waspada adanya fenomena pasang maksimum air laut pada tanggal 2-9 Desember 2021," kata Arinda dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (1/12/2021).
"Adapun puncak pasang maksimum di pesisir utara Jakarta terjadi pukul 8.00-12.00 WIB," sambungnya.
Menurut Arinda, wilayah yang akan terimbas banjir rob yakni di kawasan Penjaringan dan Pademangan, serta Pelabuhan Sunda Kelapa.
Dia menjelaskan, banjir rob ini disebabkan adanya aktivitas pasang air laut pada fase bulan baru.
Hal itu juga akan memicu adanya fenomena alam lain seperti peningkatan curah hujan serta potensi angin kencang yang dapat memengaruhi dinamika pesisir di wilayah utara Jakarta.
"Banjir rob dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan," tuturnya.
Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/04/11381931/banjir-rob-di-jalan-lodan-raya-ancol-meluap-hingga-ke-rumah-warga