Salin Artikel

Tawuran yang Tewaskan Pelajar di Serpong Berawal dari Ejekan Saat Main Futsal

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran antarpelajar yang terjadi di Jalan Raya Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (8/12/2021), berawal dari saling ejek saat kalah bermain futsal.

Tawuran itu mengakibatkan satu pelajar berinisial MAA meninggal dunia. Korban merupakan siswa SMK Ruhama, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

"Semula kejadian (tawuran) dikarenakan berselisih karena diejek kalah bertanding saat bermain futsal," ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Imanuddin, Senin (13/12/2021).

Dari situ, kata Iman, salah satu pelajar yang terlibat tawuran mengirimkan pesan melalui media sosial menantang bertemu untuk tawuran.

"Terjadilah perkelahian antar dua kelompok sekolah tersebut. Dari kejadian tersebut satu orang korban meninggal dunia terkena senjata tajam," kata Iman.

Iman menegaskan, para pelajar masing-masingnya telah menyiapkan senjata tajam sebelum bertemu dan tawuran di Jalan Ciater, Serpong, Tangerang Selatan.

"Mereka membawa (senjata tajam), tapi tidak dibawa ke sekolah. Mereka simpan di suatu tempat, kemudian pada saat mereka berjanji baru mereka bawa. Dan mereka persiapkan itu semua," kata Iman.

Sebelumnya, aksi tawuran yang diduga terjadi antar-pelajar pecah di Jalan Ciater Raya, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (8/12/2021).

Aksi tawuran itu terekam kamera video dan viral di media sosial, salah satu akun Instagram @infociputatcom.

Akun tersebut mengunggah dua video yang menampakkan aksi tawuran tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Serpong Iptu Joko Aprianto saat dikonfirmasi membenarkan adanya tawuran. Anggota menerima laporan dari warga setempat.

"Betul (ada tawuran). Jadi kita telah menerima laporan terkait tawuran. Informasi dari warga terkait tawuran antar-pelajar. Kita tindak lanjutnya, kita datangi TKP," kata Joko, Rabu.

Belakangan diketahui aksi tawuran pelajar itu melukai satu orang. Korban dikabarkan mengalami luka bagian lengan kiri dan mendapatkan penanganan medis di salah satu rumah sakit di Ciputat, Tangsel.

Tak lama, korban yang berasal dari SMA di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur berusia 16 tahun itu meninggal dunia sekitar pukul 18.00 WIB.

"Betul (korban meninggal). Seusai kejadian, korban langsung dibawa ke RS. Sekitar jam 18.00 WIB (korban) meninggal," ujar Joko.

Joko menduga, korban meninggal dunia karena kehabisan darah. Adapun penyidik mengamankan satu barang bukti berupa senjata tajam dari aksi tawuran itu.

Namun, polisi belum mengetahui senjata tajam itu berasal dari kelompok yang mana.

"Kami belum tahu (senjata tajam) dari kelompok mana, yang pasti itu diamankan dari lokasi kejadian," kata Joko.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/13/18430911/tawuran-yang-tewaskan-pelajar-di-serpong-berawal-dari-ejekan-saat-main

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke