Salin Artikel

Pekerja Migran Antre Berjam-jam untuk Karantina, Ini Kata Pihak Wisma Atlet

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar kabar bahwa telah terjadi penumpukan pendatang dari luar negeri yang ingin melakukan karantina kesehatan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Sebagian besar dari pendatang itu adalah pekerja migran Indonesia (PMI).

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan) Kolonel Marinir Aris Mudian yang mengawasi karantina di Wisma Atlet kemudian angkat bicara.

Menurut Aris, antrean calon penghuni Wisma Atlet yang hendak dikarantina merupakan hal yang normal terjadi.

"Kalau ngantre biasa (terjadi) di dalam hal registrasi ya. Dalam keadaan normal. Tapi kalau ngantre-ngantre yang dikatakan (bahwa Wisma Atlet) penuh kita belum ada informasi," kata Aris kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Aris mengaku belum mengetahui pasti adanya tenaga kerja Indonesia yang menunggu berjam-jam untuk bisa masuk Wisma Atlet.

Dia hanya menegaskan, antrean biasa terjadi dalam proses registrasi warga yang terkendala pemenuhan syarat untuk bisa masuk Wisma Atlet.

"Mungkin karena ada beberapa faktor yang membuat mereka menjadi antre," ujarnya.

Terkait keterisian Wisma Atlet sebagai tempat karantina, Aris menegaskan bahwa sampai saat ini tingkat keterisian Wisma Atlet masih normal.

"Pelaksana di Wisma Atletnya dari Kodam Jaya, mungkin kegiatan yang lebih detil langsung informasi ke Wisma Atlet," ucap dia.

Sementara Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Kesehatan Dokter Mintoro Sumego mengaku belum mengetahui kapan antrean itu terjadi.

Ia pun tidak mau memberi penjelasan mengenai antrean itu karena proses karantina tepatnya di tower 4 dan 7 tidak berada di bawah pemantauannya.

"Kalau yang kita awasi kan untuk mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dulu itu adanya di tower 4,5, 6 dan 7, tapi karena pasien Covod-19 ini makin menurun jumlahnya, tower 4 dan 7 dikosongkan," kata Mintoro kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).

"Arahan pemerintah tower itu digunakan untuk karantina. Manajemennya ada di bagian karantina," jelasnya.

Sebelumnya, beredar video para pendatang, termasuk pekerja migran, harus menunggu berjam-jam untuk menjalani karantina di Wisma Atlet Kemayoran.

Dalam video yang viral di sosial media sejak Minggu (19/12/2021) itu, terlihat para pendatang harus menunggu di luar pagar Wisma Atlet. Mereka duduk lesehan di lantai dan bahkan tertidur di depan pagar sambil menunggu proses untuk masuk.

Dalam video juga terlihat antrean bus yang mengantar para pendatang dari Bandara Soekarno-Hatta. Antrean bus itu berbaris di depan gerbang Wisma Atlet.

Salah satu warga yang merekam video itu menyebutkan, ia sudah menunggu berjam-jam untuk proses menjalani karantina sepulangnya dari luar negeri.

”Ya Allah demi nungguin masuk ke Wisma Atlet doang. Udah enam jam kita nunggu di luar ini belum dapet-dapet. Ada banyak lagi yang di dalam. Kasihan loh,” kata pria dalam video tersebut.

”Dan mereka itu sudah cukup lama kerja di luar negeri. Dan pengin pulang ke negeri sendiri saja dipersulit. Baru pulang disuruh antre begini. Kacau-kacau, ini aneh ini,” kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/20/16501001/pekerja-migran-antre-berjam-jam-untuk-karantina-ini-kata-pihak-wisma

Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke