TANGERANG, KOMPAS.com - Sekretaris Camat Benda Riswan Setyo menyebutkan, lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir di wilayah administrasinya.
Adapun banjir di sejumlah kelurahan, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, terjadi sejak Selasa (18/1/2022) hingga Kamis (20/1/2022).
"KK (yang menjadi korban banjir) 1.000 lebih ya, secara rinci saya enggak catat," ucap Riswan saat ditemui, Kamis.
Riswan menuturkan, terdapat empat kelurahan yang terendam banjir, yakni Jurumudi, Jurumudi Baru, Benda, dan Belendung.
Per hari ini, menurut Riswan, banjir di Kelurahan Belendung telah surut.
"Untuk hari ini, banjir di Belendung sudah surut. Jadi, tinggal bantuan kita fokuskan di Benda, Jurumudi, dan Jurumudi Baru," paparnya.
Riswan mengaku tak dapat memprediksi kapan banjir di tiga kelurahan itu akan surut sepenuhnya.
Pemerintah Kota Tangerang tengah berupaya agar banjir dapat segera surut. Salah satu caranya dengan memompa air menggunakan mesin.
"Kita antisipasi dari Dinas Pekerjaan Umum, BPBD, dengan mesin pompa. Hari ini sudah banyak yang mulai surut. Tapi masih ada beberapa yang tergenang," ucapnya.
Seorang warga RT04/RW08 Kelurahan Jurumudi, Tarmuji (26) mengatakan, ketinggian banjir di permukimannya sempat mencapai 60 sentimeter.
Pada Rabu kemarin, banjir sempat memasuki rumahnya dengan ketinggian air sekitar 20 sentimeter. Kemudian, pada Kamis sore ini, air tak lagi menggenangi bagian dalam rumah.
Menurut dia, air di dalam rumah surut dengan sendirinya, bukan karena disedot dengan mesin. Sebab, hingga Kamis ini, Pemerintah Kota Tangerang belum menyedot banjir di lingkungannya.
Tarmuji menyebutkan, banjir tak akan surut jika tidak disedot dengan mesin lantaran tidak ada drainase yang baik.
Warga lainnya, Lusi juga mengaku ketinggian banjir sempat mencapai 60 sentimeter. Menurut dia, banjir di permukimannya terjadi tiap tahun karena tidak adanya drainase.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/20/19543881/lebih-dari-1000-kepala-keluarga-di-kecamatan-benda-jadi-korban-banjir