JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM). Seluruh siswa akan kembali mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah pasca terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Kondisi itu berbeda dengan sejumlah wilayah tetangganya yakni Tangsel, Jakarta dan Depok yang tetap menerapkan PTM dengan 100 persen siswa. Padahal, sama dengan Kota Tangerang, ketiga daerah itu juga mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Kota Tangerang Belajar di Rumah Sampai Sebulan Kedepan
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, penerapan skema PJJ wajib dijalani semua sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP di wilayah administrasinya. Skema itu diterapkan mulai Rabu (26/1/2022).
SMA di Tangerang tidak terdampak keputusan itu karena aturan pembelajaran teknis jenjang SMA merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.
"Sekarang ini untuk anak-anak PAUD, TK, SD, SMP, dalam satu bulan ke depan akan kita optimalkan belajar secara jarak jauh atau secara daring," papar Arief pada awak media, Rabu (26/1/2022).
Sebelum memutuskan untuk menerapkan skema PJJ, sejak 3-21 Januari 2022, Pemkot Tangerang sempat menerapkan PTM berkapasitas 100 persen. Kemudian, pada 24-25 Januari, PTM tetap berlangsung dengan kapasitas 50 persen siswa.
Arief mengakui, keputusan soal penyesuaian skema belajar siswa itu diambil karena ada peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Kota Tangerang.
"Melihat kondisi perkembangan Covid-19 di Kota Tangerang yang meningkat cukup signifikan beberapa hari belakangan," sebutnya.
Kota Tangerang melaporkan penambahan 209 kasus Covid-19 baru di Kota Tangerang pada Selasa (25/1/2022). Ini merupakan penambahan signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelum libur akhir tahun.
Catatan Kompas.com, kerap tak ada penambahan kasus Covid-19 pada Desember 2021. Kasus mulai melonjak sejak pertengahan Januari 2022.
Tangsel Tetap PTM 100 Persen, Dibagi Dua Shift
Di Kota Tangerang Selatan, PTM dengan 100 persen siswa masih berlangsung.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebut bahwa PTM 100 persen masih akan terus berjalan di wilayahnya meski kasus Covid-19 melonjak belakangan ini.
Menurut Benyamin, Tangsel masih memenuhi kriteria untuk menjalankan PTM. Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang PTM mengatur bahwa daerah yang berstatus PPKM Level 1 dan 2 bisa melangsungkan PTM dengan kapasitas penuh.
"Per hari ini kita masih masuk level 2 karna aglomerasi Jabodetabek," ujar Benyamin di Monumen Daan Mogot, BSD, Tangsel, Rabu (26/1/2022).
Benyamin mengakui kasus Covid-19 di kotanya tengah melonjak, bahkan ada satu sekolah yang ditutup karena puluhan siswa dan gurunya tertapar virus corona. Meski begitu, ia menilai pelaksanaan PTM 100 persen masih dimungkinkan dengan dibagi menjadi dua sesi.
Dengan skema itu, maka kepadatan di kelas bisa terurai.
"PTM masih 100 persen dengan catatan kita bagi dua, 50 persen sesi pertama dari jam 7 lalu kemudian 50 persen lagi. Jadi gak 100 persen dalam satu waktu," jelasnya.
PTM di Jakarta Lanjut Terus Meski Ditemukan Kasus di 90 Sekolah
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat ada 90 sekolah yang sudah ditutup akibat ditemukannya kasus Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan data tersebut dikumpulkan hingga 22 Januari lalu.
"Total sekolah yang ditemukan kasus positif sebanyak 90," kata Riza dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1/2022) malam.
Adapun temuan kasus Covid-19 tersebar di sembilan wilayah Suku Dinas Pendidikan yang tersebar di lima kota administrasi DKI Jakarta.
Meski begitu, Jakarta juga tetap menjalankan PTM 100 persen karena status PPKM yang masih level 2. Dinas Pendidikan DKI pernah menyatakan bahwa PTM 100 persen di ibu kota baru akan dihentikan saat status PPKM naik ke level 3.
PTM 100 Persen di Depok Baru Dimulai
PTM 100 Persen di Kota Depok baru saja dimulai pada Senin (24/1/2022) lalu dan belum ada tanda-tanda akan dihentikan.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, PTM 100 persen akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Kantin tidak dibuka sementara. Siswa dan tenaga kependidikan tidak diperkenankan jajan di luar sekolah," kata Idris dalam keterangannya, Minggu (23/1/2022).
Pelajaran akan berlangsung selama enam jam, itu termasuk istirahat 15 menit. Rinciannya, jenjang SD 35 menit per pelajaran, sedangkan SMP dan SMA 45 menit per pelajaran.
Idris mengimbau agar siswa membawa bekal dari rumah. Hal itu juga diungkapkan Juru Bicara Satgas Covid-19 Depok Dadang Wihana.
"Makan bawa sendri, istirahat diperpendek (menjadi 15 menit)," kata Dadang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/27/09574741/ptm-di-tangerang-dihentikan-tangsel-jakarta-dan-depok-jalan-terus
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.