Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba mengatakan, jumlah pengguna KRL berkurang sejalan dengan imbauan pemerintah agar masyarakat kembali melakukan aktivitas dari rumah untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19, terutama akibat varian Omicron.
"Angka ini berkurang 8 persen dibanding waktu yang sama pekan lalu yaitu 126.725 orang," kata Anne dikutip dari keterangan tertulis, Senin.
Anne mengatakan, sampai saat ini memang masih ada stasiun yang dipadati pengguna.
Namun, meski beberapa stasiun dipadati pengguna, jumlah penumpang tercatat tetap menurun. Di Stasiun Bogor tercatat ada 8.988 penumpang atau turun 8 persen dibandingkan pekan lalu.
Kemudian, di Stasiun Bojonggede ada 9.381 pengguna atau turun 8 persen, dan Stasiun Sudimara terdapat 3.287 pengguna atau turun 5 persen dibandingkan pekan lalu.
"KAI Commuter konsisten menerapkan protokol kesehatan bagi penggunanya dengan wajib menunjukkan sertifikat vaksin sebelum naik KRL," ujar Anne.
Anne mengimbau pengguna KRL tetap menggunakan masker ganda atau masker yang sesuai ketentuan untuk mencegah penularan Covid-19.
Dia juga mengimbau pengguna untuk menjaga jarak baik di stasiun maupun di dalam KRL.
"Petugas dengan tegas akan melarang pengguna masuk area stasiun apabila kedapatan tidak menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Anne, sejumlah larangan lain, seperti anak balita dilarang naik KRL kecuali untuk keperluan medis masih diberlakukan.
Pembatasan waktu bagi lansia untuk naik KRL hanya diperbolehkan pukul 10.00-14.00 WIB juga tetap diberlakukan.
"Untuk itu KAI Commuter memohon kerja sama dari seluruh pengguna untuk bersama mengikuti aturan tersebut," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/07/12195311/pemerintah-imbau-mobilitas-dibatasi-pengguna-krl-turun-8-persen