Salin Artikel

Harga Daging Sapi Naik, DPD APDI Jakarta Berharap Pemerintah Beri Subsidi

Sekretaris DPD APDI DKI Jakarta Tubagus Mufti Bangkit Sanjaya mengatakan, aksi mogok jualan merupakan bentuk protes terhadap pemerintah imbas kenaikan harga daging sapi dari pemasok.

Padahal, para pedagang terikat ketentuan harga eceran tertinggi (HET) untuk menjual daging kepada konsumen.

Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh para pedagang lebih menipis.

"Karena kan tahun lalu 2021 kami juga melakukan hal serupa aksi mogok, nah di situ disepakati HET daging sapi Rp 130.000 per kg," ujar Mufti saat dihubungi, Senin (28/2/2022).

Hal lainnya, Mufti mencontohkan, permintaan daging memasuki Ramadhan diprediksi naik menjadi 200 kilogram per hari dari biasanya 100 kilogram.

Kenaikan jumlah permintaan membuat ongkos operasional pedagang menjadi lebih mahal.

Menurut Mufti, mahalnya ongkos operasional membuat keuntungan pedagang makin menipis meski jumlah permintaan lebih banyak.

"Kenapa kami teriak? Karena ini sudah momentum menjelang Ramadhan yang kebutuhan dagingnya meningkat. Konsumen warga membebani kami dengan tingginya permintaan karena kami tetap jual dengan harga Rp 130.000," kata Mufti.

"Bukan untung malah tambah rugi, kami yang tadinya hanya berjuang untuk member, para pedagang warung, cuma kalau permintaan meningkat, cost-nya siapa yang menanggung," imbuhnya.

Karena itu, APDI berharap pemerintah memberikan subsidi kepada para pedagang daging sapi, seperti kebijakan HET minyak goreng yang kemudian disubsidi oleh pemerintah pusat.

"Atau subsidi sampai hari Lebaran saja, jangan subsidi terus-terusan karena lagi pandemi semua takut pemborosan, subsidi Rp 10.000 per kg saja sudah cukup," ucapnya.

Dengan subsidi tersebut, ia menilai pedagang bisa mendapatkan profit Rp 10.000 untuk menutupi biaya prosedural seperti gaji karyawan, membeli plastik, dan lainnya.

"HET tetap Rp 130.000, tapi kerugian pedagang disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp 10.000 per kg," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/28/16591781/harga-daging-sapi-naik-dpd-apdi-jakarta-berharap-pemerintah-beri-subsidi

Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke