Salin Artikel

Ramai-ramai Pedagang Daging Sapi di Tangerang Mogok karena Harga Melambung

TANGERANG, KOMPAS.com - Pedagang daging sapi di beberapa pasar milik pemerintah di Kota Tangerang melakukan aksi mogok jualan mulai 28 Februari-4 Maret 2022.

Ada seratusan pedagang daging sapi di wilayah itu yang mogok jualan.

Adapun para pedagang itu mogok lantaran harga jual daging sapi yang kian meningkat.

Berikut merupakan rangkuman berita soal aksi mogok jualan pedagang daging sapi:

92 pedagang mogok

Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang Titien Mulyati berujar, setidaknya ada enam pasar naungan PD Pasar Kota Tangerang yang pedagangnya ikut aksi mogok jualan.

Dari enam pasar tersebut, ada total 92 pedagang daging sapi yang mogok jualan.

"Semua pasar (naungan PD Pasar Kota Tangerang) mogok, tidak hanya Pasar Anyar saja. Total ada 92 pedagang (daging sapi mogok dagang)," kata Titien, Selasa (1/3/2022).

Di sisi lain, PD Pasar Kota Tangerang tengah berupaya membujuk para pedagang daging sapi agar tidak mogok jualan selama lima hari.

Sebab, aksi mogok itu bakal berdampak kepada pihak lain seperti jasa penggiling daging dan lainnya.

"Dari kemarin kami melalui mantri pasar ngobrol sama tukang daging. Bilang, jangan mogok dong, kasihan masyarakat. Nanti berimbas juga kepada fillet, penggilingan bakso, dan lain-lain," kata Titien.

Selain itu, guna mengantisipasi kelangkaan daging sapi, PD Pasar Kota Tangerang juga sedang berkomunikasi dengan Bulog dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagop-UKM) Kota Tangerang.

Penyebab aksi mogok

Menurut Titien, para pedagang melakukan aksi mogok jualan karena harga daging sapi yang kian melonjak dari pemasok.

Pada pertengahan Januari 2022, satu kilogram daging sapi dipatok dengan harga Rp 110.000.

Terkini, satu kilogram daging sapi sudah mencapai Rp 140.000.

"Januari akhir sudah Rp 120.000, jadi Rp 130.000. Merangkak naik, dan yang kemarin itu Rp 140.000 ya," ujar Titien.

Titien mengatakan, para pedagang menjual daging sapi dengan harga tinggi karena mereka membeli daging sapi di rumah pemotongan hewan (RPH) dengan harga yang sudah mahal.

Namun, Titien mengaku tak mengetahui harga jual daging sapi di RPH.

"Enggak tahu berapa di jagalnya. Dia jual ke pengunjungnya itu Rp 140.000. Jadi dia (penjual daging sapi) beli dengan harga sudah mahal (dari RPH), gitu," ungkap dia.

Pengakuan RPH

Saat dikonfirmasi, Kepala UPT RPH-Ruminansia Bayur Sugeng Priyono mengakui bahwa harga jual daging sapi kian meningkat.

Pihaknya menjual daging sapi karkas dengan harga Rp 106.000 hingga Rp 107.000 per kilogram saat ini.

"Di sini jualnya karkas, yang ada tulangnya itu. Memang naik, kalau sekarang Rp 106.000-Rp 107.000 untuk satu kilogram karkas," ucap Sugeng, Selasa.

Sugeng tak mengungkapkan harga karkas per kilogram sebelum mengalami kenaikan ini.

Namun, menurut dia, harga karkas memang kerap naik-turun sebanyak Rp 1.000-Rp 1.500.

"Naik turun biasanya, kadang naik Rp 1.000 atau Rp 1.500," tuturnya.

Kenaikan ini, lanjut Sugeng, sudah berlangsung selama sekitar dua pekan ke belakang.

Ia menduga bahwa pedagang daging sapi melakukan aksi mogok jualan karena harga jual daging sapi mengalami kenaikan.

"Iya, mungkin karena karkasnya naik, (maka pedagang sapi melakukan aksi mogok jualan)," tuturnya.

Operasi pasar

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal menggelar operasi pasar setelah pedagang daging sapi melakukan aksi mogok jualan.

Kepala Disperindagop-UKM Kota Tangerang Teddy Bayu berujar, operasi pasar dilakukan guna mencegah kelangkaan daging sapi setelah para pedagang mogok jualan.

"Tadi kami rapat di bawah koordinasi Pak Asda 1, rencana akan digelar operasi pasar," ujar Teddy.

"Lebih jelasnya bisa ditanyakan ke Pak Asda 1," sambung dia.

Saat ditanya kapan pihaknya akan menggelar operasi pasar, Teddy belum merespons.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/02/09011601/ramai-ramai-pedagang-daging-sapi-di-tangerang-mogok-karena-harga

Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke