Bapak lima anak itu baru saja jalan kaki dari tempat tinggalnya di Rusun Pinus Elok menuju Balai Kota DKI Jakarta di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Di aplikasi peta daring, jarak dari Rusun Pinus Elok menuju Balai Kota sekitar 16 kilometer.
Jejen berangkat dari tempat tinggalnya sekitar pukul 07.00 WIB dan tiba lima jam kemudian.
Ia berjalan kaki mengenakan seragam PPSU sambil membawa poster bertulisan “Berkelut Dengan Sampah Tapi Jangan Perlakukan Kami Seperti Sampah...! 4 Tahun Mengabdi Kau Campakkan Aku Begitu Saja, Apa Salahku?!! Sehingga Kau Tega Berbuat Seperti Itu. Kejam".
"Perjuangan saya capeknya empat tahun, lika-likunya seperti itu," kata Jejen saat ditemui di tempat tinggalnya, Rabu sore.
Jejen awalnya bekerja sebagai petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Ia selama empat tahun bekerja sebagai petugas PPSU. Namun, pada 31 Desember 2021, kontraknya habis dan tidak memperpanjang.
Normalnya, setiap tahun kontraknya bisa diperbarui.
"Kalau habis kontrak, kalau yang lama itu kan kami ngelamar lagi, bisa ngelamar lagi. Itu kalau yang enggak ada permasalahan, enggak ada apa-apa, ya bisa lanjut," kata Jejen.
Hingga saat ini, Jejen belum mendapatkan penjelasan yang detail dari pihak Kelurahan Rawabadak Selatan.
"Saya belum tahu dari pihak kelurahan tuh saya salahnya di mana. Makanya pas saya lihat nama saya enggak ada, ya saya menanyakan ke lurah," ujar Jejen.
Suatu kali, berdasarkan penuturan Jejen, Lurah Rawabadak Selatan ogah menemui dirinya atau selalu menghindar.
Jejen juga sebelumnya pernah berkonsultasi dengan pihak Pemerintah Kota Jakarta Utara. Namun, ia hanya disuruh "sabar".
Pada 7 Januari 2022, Jejen diajak diskusi dengan pihak Pemkot Jakarta Utara.
"Ngasih tahu bahwa insya Allah awal Februari (2022) masuk lagi. Alhamdulillah saya bilang," ujar Jejen.
Namun, hingga kini, kabar itu belum pasti.
"Kalau misalnya Bu Lurah (Rawabadak Selatan) udah pindah, baru bisa (masuk lagi)," kata Jejen menirukan omongan pihak Pemkot Jakarta Timur.
Jejen kemudian memutuskan berangkat menuju Balai Kota DKI Jakarta untuk mengadukan kontraknya yang tak diperpanjang kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, Jejen tak bertemu langsung dengan Anies. Ia ditemui oleh anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Jejen pun menyampaikan harapannya agar bisa bekerja lagi.
"Harapan saya bisa bekerja lagi, memenuhi kebutuhan keluarga saya," kata Jejen.
Setelah bertemu anggota TGUPP, Jejen kembali pulang ke rumahnya menggunakan ojek daring.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/02/19065471/kisah-eks-petugas-ppsu-jalan-kaki-16-km-demi-mengadu-ke-anies-karena